Chapter 8 : -Don't-

851 40 27
                                    

Rika dan Manaka tiba dipemakaman. Mereka menuju sebuah pondok kecil yang ada di depan pagar. Terlihat seperti pos penjagaan. Rika melihat-lihat kedalam, tapi dia tidak menemukan seseorang didalam. Rika tampak bingung, bagaimana caranya ia bisa masuk kalau gerbang masih terkunci. Manaka yang tidak tahan menunggu lama akhirnya membuka sendiri gerbang pemakaman, ia mematahkan sendiri gembok gerbang itu dan membuka gerbang sepelan mungkin agar tidak ketahuan. Rika hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan sembrono vampirenya itu.

Rika melangkah pelan mencari-cari makam ayahnya, matanya dengan seksama melihat nama di setiap makam yang ada. Ia sepertinya lupa kalau makam ayahnya terletak diujung area pemakaman, Manaka menarik tangannya menuju makam yang Rika cari-cari. Rika tampak senang, ia merendahkan tubuhnya. Rika meletakkan bunga mawar putih itu diatas makam ayahnya dan berdoa. Manaka hanya bisa menunggu tuannya selesai dengan "urusan"nya. Ia sama sekali tidak mau memandang makam ayah dari tuannya, meskipun pria itu juga dulu sempat menjadi tuannya.

Dari kejauhan Manaka melihat dua orang tengah berjalan masuk ke pemakaman. Salah satunya melambaikan tangan ke arahnya. Siapa mereka pikir Manaka.

"Hm? Manaka.. ada apa?"

"Kau kenal mereka Rika?"

Rika mengerinyitkan keningnya, berharap dapat mengenal dua sosok yang Manaka maksud. Tapi tampaknya dua sosok itu berjalan mendekati mereka. Semakin mendekat, dan Rika baru sadar kalau itu Koike dan Habu.

Koike tampak membawa sebuah bucket flower yang sangat indah. Ia ingin mengujungi makam ayahnya juga.

"Hai,kamu pasti Habu ya.."
Rika menyapa Habu seramah mungkin

"Ha..halo.."
Habu tampak gugup, karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan Rika

"Kenapa gugup begitu? Ah iya, kalian kan baru bertemu ya."
Koike mencoba mencairkan suasana.

Manaka hanya tercengang, ia pikir selama ini "Habu" milik Koike itu adalah vampire yang memiliki tubuh yang mungil atau setidaknya tingginya sama dengan pemiliknya. Baru kali ini ia melihat vampire yang tingginya melebihi dirinya sendiri. Habu memiliki tinggi lebih dari 170cm, sedangkan Manaka hanya 168cm. Manaka masih menikmati lamunannya sedangkan Rika,Koike dan Habu sibuk mengobrol.

"HEI! SIAPA DISITU!!"

Terdengar suara seseorang dari pintu gerbang. Ia berjalan ke arah Rika dan juga Koike,dan tampaknya ia membawa senter kecil dan sebuah kayu.

"Ah, ternyata Rika-san.. aku pikir siapa."
Ucap gadis itu.

"Maaf kami merepotkan Yone-san. Dan maaf kami masuk seenaknya saja. Manaka yang merusak gembok gerbangnya."

Manaka berusaha membuang muka. Ia sesekali tertawa kecil melihat Yone yang kesal sekali karena setiap kemari, Manaka selalu saja berulah. Rika menyudahi kunjungannya dan berencana untuk pulang. Ia pamit dengan Koike dan juga Habu. Sebelum sampai di gerbang ia mencubit pinggang Manaka, sontak Manaka kesakitan dan ia dipaksa untuk meminta maaf ke Yone,dengan langkah yang berat akhirnya Manaka menghampiri Yone dan meminta maaf perihal gembok gerbang yang ia rusakkan.

--------------------------

Lagi-lagi Rika mendapat jam kosong pelajaran disekolahnya. Ia bingung harus melakukan apa. Rika menjatuhkan setengah tubuhnya ke atas meja, ia terlihat lemas sekali. Akane menghampirinya, sepertinya dia baru saja kembali dari kantin sekolah. Ia terlihat membawa dua minuman isotonic kalengan. Akane meletakkan salah satunya ke pipi Rika agar Rika terbangun dari "kemalasan"nya.

"Akaneeen.. dingin tau!!"

"Ya bagus dong ponka, jangan tiduran makanya. Jalan-jalan yuk.."

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang