9. Kabar Corona

18.7K 1K 14
                                    

"Bu." Panggil Lili.

Arfa yang baru pulang kerja itu melihat ke arah sang putri yang tersenyum cerah. Dia juga ikut tersenyum pada putrinya, "Udah baikan sama Mas Dika?"

Senyum cerah Lili luntur.

Arfa mengerutkan keningnya. Kalau bukan baikan dengan anaknya Hasyim, lalu dengan siapa?

"Belum, Bu," jawab Lili cemberut. "Mas Dika keras banget marahnya kali ini."

"Kalian sebenarnya ada masalah apa?" tanya Arfa khawatir. Tak biasanya Dika marah hingga mengabaikan putrinya lama.

Lili melihat ke arah ibunya, wajahnya terlihat sedih, "Lili nggak sengaja buat teman kantor Mas Dika sakit minggu lalu."

"Kenapa bisa begitu, Lili?"

"Yang nama Putri itu?"

Lili mengangguk.

"Lili nggak tahu kalau Mbak Putri punya penyakit asma. Hari itu Lili nyapu debu … ke arah Mbak Putri ...," Liana tak melanjutkan lagi kalimatnya ketika melihat wajah syok sang ibu.

"Lili, kamu sudah minta maaf ke Mbak Putri?"

Liana menggeleng pelan.

Arfa menarik napas susah. Dia menggenggam tangan anaknya, buah cinta dia dan mendiang suaminya, "Lili, sengaja atau tidak sengaja, harus minta maaf. Apa karena ini kamu minggu lalu pulang telat?"

Lili mengangguk, "Kita ke rumah sakit antar Mbak Putri."

Arfa mengembuskan napas, "Lili minta maaf pada Mbak Putri."

Lili menunduk, "Mas Dika marah sama Lili."

"Sekarang kamu tahu dimana kamu salah?"

Lili mengangguk.

"Lili nggak minta maaf ke Mbak Putri … hari itu Mas Dika yang minta maaf, Mas Dika bilang itu salah Mas Dika karena meninggalkan Mbak Putri sendiri di ruang tamu … terus Mas Dika bilang kalau itu bukan salah Lili karena nggak tahu kalau Mbak Putri punya penyakit asma …," ujar Lili lirih.

"Pergi ke Mas Dika lalu bilang salah kamu apa," ujar Arfa.

"Tapi Mas Dika nggak mau lihat Lili," balas Lili.

"Coba saja. Ibu tahu Dika itu bagaimana orangnya," ujar Arfa.

Lili mengangguk, "Iya, Bu. Lili ke Mas Dika sekarang."

Lili berdiri, dia berjalan keluar rumah lalu menuju ke teras. Arfa mengikuti, dia tak mengambil jarak dekat, hanya memantau saja.

°°°

"Pa, itu Corona udah ada di Indonesia." Mata Nilam memperhatikan berita yang ditayangkan di tv swasta.

"Tv wan ini bagus, berita akurat, yah." Nilam sedang menilai keakuratan dari siaran tv.

Hasyim serius memerhatikan berita, dia tidak menyahut ucapan sang istri.

"Katanya orang Indonesia kebal virus. Tapi kok di berita ada yang sudah terjangkit, yah."

"Itu juga, terlalu sombong, kebal virus dari mana? Emang situ makhluk astral?" Nilam mengomentari cuplikan-cuplikan komentar warganet yang di satukan di siaran berita.

"Nah kan, Jawa Tengah mulai ada-"

"Mama diam dulu. Papa nggak dengar itu pembawa berita ngomong apa, yang Papa dengar cuma suara Mama," potong Hasyim atas ucapan Nilam.

Nilam diam, dia menuruti suaminya.

Setelah mendengar berita, Hasyim menggelengkan kepalanya. "Pertengahan Maret ini, Corona makin banyak. Itu sekolah mulai diliburkan," ujar Hasyim.

Lili's Love Story [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang