60 Sequel Ibu Lili 20

3.4K 149 93
                                    

Selamat hari raya idul fitri.

Dika bangun lebih dulu dari pada istrinya, sebab sang istri begadang mengikuti ibu dan ibu mertuanya.

Dia membangunkan sang istri.
"Lili, ayo bangun. Sudah pagi, kamu mau ikut Mas sholat idul fitri, nggak?"

Lili yang masih tidur terlelap itu mengerutkan keningnya. Ada yang menganggu tidurnya.

"Li, Mas pergi duluan yah ke masjid," ujar Dika.

Lili tak menanggapi.

Pintu kamar diketuk.

Terdengar suara Nilam dari luar kamar Dika dan Lili.

"Dika, ini baju kokoh untuk sholat idul fitri, sekalian sama gamis dan mukenah baru untuk Lili, dia mau ikut kamu sholat idul fitri itu!"

Dika berjalan mendekat ke pintu kamar dan membuka pintu.

Nilam telah menyetrika baju lebaran untuk anak dan menantunya.
"Makasih, Ma."

Nilam mengangguk, dia sempat menengok ke tempat tidur, ternyata sang menantu kesayangan masih tidur pulas.

"Lili nggak mau bangun," ujar Dika.

Nilam mengangguk.
"Tidur jam dua belas malam, biarkan tidur gih, jangan dipaksa bangun," ujar Nilam.

Dika mengangguk mengerti.

"Mama mau panaskan opor ayam dulu yang kemarin sore bikin, pasti Lili tanyain," ujar Nilam.

"Ok, Ma." Dika menyahut.

Nilam berjalan turun ke dapur. Di saat seperti ini, Nilam yang statusnya sebagai emak-emak, harus segera menyiapkan makanan untuk santapan lebaran. Dia memanaskan opor ayam lalu setelah itu buru-buru mandi dan ingin pergi ke masjid untuk ikut sholat idul fitri.

Sementara itu, Lili baru membuka matanya, mata perempuan yang kini telah menjadi istri Dika itu terlihat agak bengkak. Mungkin karena begadang menemani ibu dan mertuanya membuat buras.
"Mas Dika, udah jam berapa ini?" tanya Lili, nada suaranya terdengar serak.

"Sudah mau jam delapan," jawa Dika.

"Akh! kenapa nggak bangunin Lili dari tadi? kita mau pergi sholat idul fitri!" seru Lili tersadar.

"Mas sudah selesai sholat idul fitri," ujar Dika.

"Aaah!" Lili berseru tak percaya, matanya melotot ke arah sang suami.

Melihat tampang istrinya yang baru bangun tidur, membuat Dika terbahak tak karuan. Rambut awut-awutan, kantung mata tebal dan bengkak, belum lagi mata sang istri yang melotot, plus ada sedikit sisa air liur yang mengering di bawah bibir istrinya.

"Hiii! kok Mas Dika senang banget sih Lili nggak jadi sholat idul fitri?!" seru Lili. Dia merasa dongkol ditertawakan oleh suaminya.

"Ekspresi kamu yang bikin Mas geli sampai tertawa begini," balas Dika.

Lili mencebikkan bibirnya.

"Mandi gih, baru jam tujuh, cepetan sebelum terlambat. Belum sholat idul fitri," ujar Dika.

Lili cepat-cepat bangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi.

....

Tak berapa lama kemudian, keluarga Dika telah siap pergi ke masjid. Tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, sebab tahun ini Dika pergi ke masjid untuk sholat idul fitri menggandeng istrinya.

Sementara itu Nilam dan Arfa bergandengan tangan. Tak mungkin Nilam menggandeng tangan suaminya sebab dia pasti akan melihat Arfa yang hanya sendirian saja. Cukup sudah anak-anak mereka saling bergandengan tangan.

Lili's Love Story [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang