74 Sequel Ibu Lili 34

127 17 0
                                    


Setelah sehari Jefry dan Arfa beristirahat di rumah Jefry. Mereka berdua berkunjung ke rumah Dika.

Kado pernikahan dari beberapa kerabat dan teman belum sempat dibuka karena Jefry lebih memilih sibuk menempel pada sang istri kemana saja istrinya melangkah. Biasa, itu adalah pengantin baru.

Dia dan Arfa sedang berada di dalam mobil, di mana Jefry yang mengendarai mobilnya. Mereka akan ke rumah Dika, yang adalah menantunya mereka.

"Bang Jef, kita belum sempat buka kado pernikahan kita," ujar Arfa.

Jefry mengangguk membenarkan.
"Biarkan saja dulu. Nanti besok baru kita buka. Kadonya banyak. Di kamar tamu penuh dengan kado pernikahan," balas Jefry.

"Baiklah. Kalau begitu besok saja baru kita buka kadonya," ujar Arfa.

Jefry tersenyum.
"Ra," panggil Jefry.

"Ya, Bang?" sahut Arfa.

"Ini adalah perjalanan atau kunjungan pertama kita ke rumah menantu kita setelah kita menikah," ujar Jefry.

Arfa tersenyum.
"Benar, Bang."

"Aku sangat beruntung ya Ra, dapat istri langsung satu paket dengan anak menantu dan cucu." Setelah mengatakan ini, Jefry terkekeh senang.

Arfa tersenyum.

"Tapi, mungkin Dika sudah digariskan menjadi menantuku," ujar Jefry.

Arfa melirik ke arah sang suami yang sedang menyetir.

"Alhamdulillah, Ra. Aku sangat senang. Dari sendiri mulanya, kini banyak keluarga. Ini benar-benar kebahagiaan yang sejati, Ra." Jefry tersenyum. Dia sempat mengusap kepala Arfa.

Tak berapa lama kemudian, mobil sampai ke tempat tujuan mereka, yaitu rumah Dika.

Arfa terlihat baru menyadari sesuatu.
"Bang Jef, kita lupa membeli beberapa camilan untuk Kaka dan Lili," ujar Arfa. Dia melirik ke arah sang suami.

Jefry yang hendak menggunakan rem cakram itu terhenti dan melirik ke arah sang istri.

"Kita datang dengan tangan kosong, Bang," ujar Arfa, nadanya terdengar seperti tak enak hati.

Jefry terlihat diam selama beberapa detik kemudian dia mengusap kepala Arfa. "Nanti kapan-kapan saja atau hari berikutnya kalau kita datang baru beli camilan untuk Kaka dan Lili. Hari ini kan memang kita lupa karena baru menikah."

Arfa mengangguk mengerti.

Dia dan suami turun dari mobil dan melangkah menuju rumah Dika di depa mata.

"Assalamualaikum," salam Arfa dan Jefry bersamaan.

Jefry terlihat tidak mau pisah dari sang istri, dia menggandeng tangan sang istri dan masuk ke rumah temannya.

"Kak Nilam, Bang Acim," panggil Arfa.

"Waalaikumsalam," salam Hasyim yang sedang duduk di ruang tamu.

"Eh, Ara dan Jef datang. Masuk." Hasyim terlihat senang dengan kedatangan Arfa dan Jefry.

Arfa mengangguk.

"Ma, Ara dan Jefry datang!" Hasyim memberitahu kedatangan Arfa dan Jefry pada istrinya.

Lili yang menggendong Wishaka muncul dari dapur karena mendengar suara dua orang yang dia kenal.

"Ibu, Papa Jef, wah datang ke rumah juga!" sambut Lili dengan nada bahagia.

"Ye ye ye Opa! Opa! Opa!" Wishaka malah bertepuk tangan sambil mengucapkan kata 'Opa' melihat ke arah Arfa dan Jefry berada.

Lili's Love Story [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang