[1] Pahlawan Pertama

1.9K 147 77
                                    

-ELSHA-

Gue melangkah menuruni tangga koridor sekolah. Bel pulang udah bunyi sejak tadi dan kelas-kelas juga udah sepi. Gue menghela napas sambil membetulkan letak kacamata gue dan mengeratkan buku-buku didekapan gue.

"Eits,... ada yang mau pulang nih!" Fero dan kawan-kawannya menghadang langkah gue. Sudah jadi kebiasaan mereka menjaili gue. Gue menggerutu dalam hati.

"Gak ada kerjaan banget jadi orang!"

"Misi gue mau lewat." Kata gue berusaha sopan sambil mencoba melewati Fero tapi dia tetep menghalangi langkah gue.

"Ntar dulu lah, Sha. Becanda dulu sama kita kita. Ya gak, Za? Van?" Fero melirik kedua temannya, Reza dan Ivan.

"Yoi, bro! Kita main-main dulu, Elsha." Sahut Reza sambil mencolek dagu gue yang langsung gue tepis.

"Gue gak punya waktu buat main-main sama orang kaya kalian!" tegas Gue sambil menatap tajam mereka. Kali ini gue harus lebih berani menghadapi kejailan mereka!

"Widih,... Boleh lah, udah berani ngebentak kita dia, Ro?" kata Ivan. Gue menghela napas sambil memeluk buku-buku di tangan gue erat.

"Please, bolehin gue lewat. Gue mohon.. Fero, Reza, Ivan." Gue menatap mereka bergantian dengan tampang melas banget. Andai aja gue punya temen yang bisa nolongin gue.

"Lo mau lewat?" tanya Fero. Cepat-cepat gue mengangguk. Fero tersenyum miring dan melirik Reza dan Ivan seakan memberikan kode.

"Boleh boleh aja, asal..." Fero menatap gue sinis lalu dengan gerakan cepat merebut buku-buku di tangan gue.

Oh, shit!

"HAHAHA..." Fero, Reza, dan Ivan tertawa puas

"Roo, balikin... Ro! Itu buku gue, please... balikin!" Gue melompat-lompat menggapai buku gue tapi Fero malah mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Hahaha... Lo mau buku ini? Nih, ambil!" Fero melemparkan buku gue ke Reza. Sontak gue berbalik ke arah Reza.

"Za, buku gue..." Reza gak peduli tatapan memohon gue, dia malah tertawa lalu melemparnya ke Ivan. Gue berbalik ke Ivan.

"Ambil sama Fero!" Ivan melempar kembali buku gue ke Fero.

"Ro, balikin tolong!"

"Lo mau? Ambil nih!" Fero menyodorkan buku gue, cepat-cepat gue meraihnya tapi Fero kembali menarik buku gue dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Balikin tuh buku!" Gue, Fero, Reza, dan Ivan sontak menoleh. David berjalan santai dengan gaya sok coolnya ke arah Fero dan Gue. Entah kenapa, mendadak wajah Fero berubah merah padam, sarat akan kebencian pada David.

"Ada pahlawan kesiangan, nih!" Katanya tersenyum sinis menatap David.

"Gue bilang, kan, balikin tuh buku. Lo budek?" suruh David lagi santai. Fero melengos lalu menatap gue tajam.

"Nih buku lo!" Tanpa aba-aba Fero melempar buku Gue dan berlalu pergi. Gue gelagapan sendiri nangkep buku dari dia.

"Dasar gak sopan!" dengus Gue menatap Fero, Reza dan Ivan yang mulai menjauh.

"Eh, makasih yaa, Dav." Kata gue sambil tersenyum manis.

For your information, David orang pertama yang mau nolongin gue. Gue juga sempet kaget, sih, liat dia tiba-tiba muncul dan nyelametin gue dari jailan 3 cowok kurang kerjaan itu!

Tapi gue bersyukur banget, akhirnya ada orang berbaik hati juga yang mau nolongin gue. Thanks, God!

David hanya menatap gue dari atas sampe bawah dan berlalu pergi tanpa membalas ucapan makasih gue. Gue menghela nafas berat.

Jadi Terbalik [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang