[7] Sesak

1K 91 19
                                        

-ELSHA-

Tepat saat gue menuruni anak tangga terakhir, gue dikejutkan dengan tangan yang melingkar di pundak gue. Sontak gue mendongak, melihat siapa orangnya

"David,.." kata gue kaget, menatapnya.

David tersenyum manis membalas tatapan gue, cepat-cepat gue membuang muka. Senyum yang mampu membuat cewek-cewek meleleh di tempat.

"Ada apa, Dav?" tanya gue bingung. David menahan senyumnya, dan melepaskan rangkulannya.

"Mau pulang?" Gue mengangguk

"Hmm.., bareng gue aja, gimana?" tawarnya. Duh, sayangnya gue udah minta jemput sopir.

"Sopir gue udah jemput, Dav. Maaf ya?" Seriously, gue langsung ngeliat mukanya yang berubah... kecewa? Apa cuma perasaan gue? Tapi gimanapun, gue merasa gak enak.

"Yaudah, gapapa. Bisa lain waktu" kata David. Gue cuma tersenyum kecil, dan mengangguk.

"Oh, ya. Nanti malem jadi kan, belajar bareng di rumah lo?" tanya David. Gue mengangguk lagi, mengiyakan pertanyaan David.

"Lo datengnya jangan kemaleman yaa. Gak gue bukain pintu nanti!" ancam gue, bercanda. Dia terkekeh kecil.

"Siap, bosku!" Gue ikut terkekeh mendengarnya.

***

Gue menghempaskan tubuh gue di ranjang kamar gue. Pandangan gue menatap awang-awang berlukiskan luar angkasa.

Pikiran gue berkeliaran. Akhir-akhir ini hari gue di sekolah gak ngebosenin, kayak dulu. Apalagi sejak ada Fero dan David, tentunya. Gue tersenyum sendiri mengingat keduanya.

Gue bangkit lalu menatap cermin. Kacamata yang melekat, rambut yang gue kepang dua. Bener-bener gak banget! Jauh dari kata cantik.

"Mereka berdua yang buat gue percaya diri. Thanks Fero, David." batin gue senang tapi mendadak wajah gue berubah murung.

"Apa gue bisa pergi ninggalin Indonesia? Gue udah punya temen sebaik mereka berdua. Dan gue mulai merasa nyaman disini. Hhh... gue harus apa sekarang?" lirih gue.

Ting!

Ponsel gue menyala dan bergetar. Cepat-cepat gue meraihnya. Ada 1 notifikasi dari LINE.

Feroza Elvian added you as friend.

Kening gue mengkerut, membaca satu nama yang belakangan ini sering muncul dipikiran gue, Fero.

Tak sampai satu menit, ponsel gue bergetar lagi, kali ini 1 pesan LINE masuk.

Feroza Elvian : Elsha?

Gue menekan tulisan add, sebelum membalas.

Elshabilla. S : iya?

Feroza ElvianMaaf...

Elshabilla. S : Maaf kenapa, sih?

Feroza Elvian : Jawab aja, lo maafin gue apa nggak ?

Elshabilla. S : Gajelas lo

Elshabilla. S : Tapi gue tau kok, lo minta maaf karna udah nyium kening gue kan malem itu? Lancang banget!

5 menit, 8 menit, 12 menit. Gue menunggu balasan Fero, tapi dibaca aja belum.

Jadi Terbalik [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang