Fero menutup pintu kamarnya lalu melangkah menuju ranjangnya. Dia berbaring menatap langit langit. Tiba-tiba dia tersenyum."Tadi itu... aakhh! " Fero terduduk lalu mengacak acak rambutnya.
"Gue kaya gila aja mikirin kejadian tadi" batinnya
Drrtt... Drrtt... Drrtt...
Fero merogoh sakunya, mencari iPhone nya. Tertera nama Ivan pada layar ponselnya. Fero langsung menekan tombol hijau.
"Hallo!" sapa suara di sebrang sana
"Wa'alaikum salam" jawab Fero
"Ehh iya.. Lupa, Ro" Ivan meringis
"Biasain makanya. Lagian ngapain lo nelpon gue malem-malem? Ganggu aja lo!" kata Fero sewot
"Dih? Santai, bos! Gue cuma kepo, gimana tadi acaranya? Lancar kan? Elsha terima lo, kan?" Tanya Ivan antusias. Fero berdecak kesal.
"Besok aja gue kasih tau, gue ngantuk!" klik. Fero langsung memutuskan sambungan telponnya tanpa memberi kesempatan pada Ivan untuk berbicara lagi.
Fero menaruh ponselnya di meja samping ranjangnya lalu kembali berbaring.
Tiba-tiba pikirannya teringat Elsha, kekasihnya atau mungkin 'kekasih bohongannya'.
Fero harus melakukan ini, untuk membalas rasa sakitnya. Sekalipun, harus menyakiti perasaan orang lain. Karena sampai sekarang rasa itu masih membekas dihatinya, saat dimana Luna --cinta pertamanya--lebih memilih bersama David dibanding dirinya.
-Flashback On-
2 tahun lalu...
Fero melangkah santai di koridor sekolah menuju kelasnya, IX-A. Sambil sesekali tersenyum, membalas sapaan dari siswi-siswi yang lewat.
"FERO!" Langkahnya tiba-tiba terhenti saat di dengar suara lembut yang baginya sudah tidak asing lagi. Tanpa menoleh, Fero tau siapa yang memanggilnya.
"Pagi, Ro!" Sapanya ceria. Sementara, Fero menyerngit heran melihat gadis yang sudah berdiri di hadapannya ini menggandeng tangan cowok lain.
Fero menatap gandengan tangan itu dengan pandangan tak suka. Luna yang sadar dengan tatapan Fero diam-diam tersenyum kemudian melepaskannya.
"Kenalin, ini David... anak kelas IX-C"
"Fero" kata Fero sambil menjabat tangan David.
"Temen sekelas Luna?" Tanya Fero pada David.
"Gue pacarnya"
Deg!
-Flashback Off-
Fero menggeleng dan mengacak rambutnya kasar. Dia benci dengan kejadian itu.
Tapi, wajah polos Elsha kembali hadir dalam pikirannya, membuatnya menjadi bimbang dan merasa bersalah. Fero menghela nafas.
"Hhh... Jahat gak sih gue mainin hatinya cuma demi balas semua sakit hati gue ke David?"
***
-ELSHA-
Tin... Tin...
Fero membunyikan klaksonnya di depan rumah. Gue beranjak menuruni tangga lalu terduduk di anak tangga terakhir sambil mengikat tali sepatu gue.
"Gak sarapan dulu, Non?" tanya bi Inah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Terbalik [SELESAI]
RomansApa jadinya jika 2 cowok "Most Wanted" memperebutkan seorang cewek yang dikenal "Cupu" di SMA Taruna? Percaya nggak percaya, ini yang dialami Elshabilla Syanin. Tapi, Elsha malah menganggap ini sebuah bencana dalam hidupnya. Kenyataannya, tak seinda...