-ELSHA-
"Kenapa lagi, Ro?" tanya gue sambil menatap Fero.
"Tunggu sebentar, ada yang lupa!" kata Fero lalu menoleh ke jok belakang dan mengambil tas belanjaan berwarna ungu-putih.
"Kado ketiga buat lo" kata Fero sambil menyodorkan tas belanjaan itu. Gue sempat mengernyit heran lalu menerimanya.
"Loh ini bukannya..." gue mendongak kaget pada Fero yang di balas senyuman manis darinya.
"Pas lo mandi, gue balik lagi ke distro beli itu. Gak usah bohong, gue tau lo suka dress itu" jelas Fero membuat gue tersenyum.
"Oh iya, gue juga masih punya hutang sama lo yang--" Fero langsung menggeleng.
"Anggap aja kado dari gue. Dan dress yang ini, special buat lo. Gue pengen liat lo pake dress ini entah kapan. Pasti lo cantik" Mendadak wajah gue memanas.
"Makasih ya, Fero. Makasih buat ajakan bolos hari ini, makasih buat ke pantainya, makasih buat sunset juga fotonya. Simpen yang baik! Makasih buat kejutan ultahnya, makasih buat kado pertama, kedua dan kado ketiganya. Pokoknya makasih!" Fero tersenyum lalu mengusap rambut gue sayang.
"Ini bahkan bukan apa-apa. Gue sayang sama lo" kata Fero menatap intens manik mata gue.
"Gue... juga sayang sama lo. Tapi..." mendadak gue tertunduk lirih.
"Ssstt... Gue gak mau ada airmata di saat hari ulang tahun lo! Happy brithday Elsha... jangan lupain gue ya?" kata Fero terus tersenyum lalu mengacak rambut gue pelan.
"Makasih ya, Fero. Ini hadiah terindah di hari ulang tahun gue"
"Lo gak capek bilang makasih terus?" Fero berdecak lalu menatap gue bosan. Gue terkekeh.
"Gue sampe bingung harus bales gimana. Gue seneng banget hari ini. Maka--" Fero langsung mengapit bibir gue dengan jarinya.
"Iya, iya.. sama-sama sayang" kata Fero santai lalu melepaskan jarinya dari bibir gue. Sementara pipi gue memerah karena panggilannya tadi. 'Sayang'.
"Hm.. Gue masuk sekarang gak papa, kan?" tanya sambil memalingkan muka, berharap Fero tak melihat pipi gue yang memerah. Karena kalau dia tau, pasti diledekin.
"Bisa kita duduk sebentar di atas mobil?" tanya Fero. Gue melirik Fero dan rumah gue bergantian.
"Sebentar aja, ya? Udah malem soalnya" Fero mengangguk lalu turun dari mobilnya, begitu juga gue.
"Lo tetep aja susah naiknya" kata Fero saat gue kesusahan naik di bagian depan mobil Fero. Gue cuma nyengir ke Fero, ya nasib punya badan mungil.
Fero yang tadinya sudah duduk diatas mobilnya langsung turun lagi dan memeluk pinggang gue membantu gue naik.
"Besok tante Elma dateng. Lo mau temenin gue jemput di bandara?" tanya gue membuka suara setelah 10 menit saling diam.
"Boleh aja, kapan gue jemput?" tanya balik Fero.
"Ngg... sore aja! Soalnya tante Elma, kan, sampe sini malem" Fero mengangguk paham.
"Oke, jam setengah lima gue jemput lo"
"Oke, sip. Ya udah, Ro.. Gue masuk sekarang ya? Udah malem banget" kata gue sambil melirik jam tangan gue.
"Ya udah kalo gitu"
"Hehe.. bantuin lagi turunnya" pinta gue. Fero menggelengkan kepalanya lalu membantu gue turun.
"Langsung istirahat, udah malem. Have a sweet dream" Fero mengusap usap puncak kepala gue. Gue selalu suka, hangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Terbalik [SELESAI]
RomanceApa jadinya jika 2 cowok "Most Wanted" memperebutkan seorang cewek yang dikenal "Cupu" di SMA Taruna? Percaya nggak percaya, ini yang dialami Elshabilla Syanin. Tapi, Elsha malah menganggap ini sebuah bencana dalam hidupnya. Kenyataannya, tak seinda...