-ELSHA-
"Permintaan maaf gue di terima gak?" Fero menghadang langkah gue di pintu kelas.
Gue menatap wajahnya, hati gue mendadak sakit —lagi—mengingat kejadian pas istirahat tadi. Padahal, hak Fero buat pacaran sama siapapun. Tapi.. kenapa perasaan gue gak rela? Gue bener-bener gak ngerti.
"Malah ngelamun!” Fero menoyor kening gue, membuyarkan semua pikiran gue.
"Hm? Kenapa?" tanya gue berusaha bersikap biasa.
“Maaf gue di terima?" tanya Fero lagi.
“Gue gak tau”
“Tinggal jawab aja apa susahnya!” kata Fero kesal
“Gue lagi buru-buru mau ke perpus, balikin buku” kata gue berbohong sambil menerobos Fero. Tapi Fero langsung menahan gue.
"Setelah dari perpus, temuin gue di parkiran. Pokoknya gue gak akan pulang sebelum ketemu lo!" katanya serius lalu berjalan melewati gue.
***
"Hai!" Saat berjalan di koridor, gue ketemu David. Dan dia lagi-lagi mengalungkan tangannya di bahu gue. Dengan halus, gue melepaskannya.
"Gak liat fans lo sinis liatnya?" kata gue dingin saat David ingin protes.
"Peduli amat kata orang!"sahutnya acuh. Gue memukul lengannya pelan.
"Eh, jalan yuk! Gue bete di rumah" ajak David. Tiba-tiba gue malah teringat ucapan Fero tadi.
"Kayanya kalo sekarang gak bisa deh, Dav. Soalnya.. itu.. Sepupu gue minta diajarin belajar" kata gue jelas bohong
"Oh gitu, ya. Mau gue anter balik?" gue menggeleng
"Bentar lagi sopir gue dateng kok. Lo duluan aja!" kata gue berbohong lagi. Gue merutuki diri gue sendiri, iya, gue emang jahat banget. Sorry, David.
David tersenyum lalu mengusap kepala gue.
"Gue duluan" katanya singkat lalu beranjak ke parkiran.
"Bye..."
***
Di parkiran, gue melihat Fero berdiri bersender di mobilnya sambil memainkan ponselnya. Dia beneran nunggu gue? Kaki gue seolah bergerak sendiri menghampirinya.
"Gue pikir, lo gak dateng" kata Fero saat dia liat gue berjalan ke arahnya. Fero memasukan handphone nya ke saku lalu tersenyum ke gue.
Fero melingkarkan tangannya erat di bahu gue. Sontak gue langsung menepisnya dengan kesal, tapi dia malah semakin mengeratkan.
“Kalo Linda liat bisa salah paham, Ro! Lo gak bisa jaga perasaan cewek banget sih!” sentak gue bikin dia menyerngit bingung.
“Apa hubungannya sama Linda?” tanyanya yang bikin gue pengen nabok mukanya.
“Gak usah pura-pura bego. Cewek mana yang gak sakit kalo liat pacarnya ngerangkul-rangkul cewek lain!” Fero diem, memikirkan kata-kata gue. Beberapa detik, barulah dia tersadar. Dan nyengir ke gue.
“Jadi, lo liat kejadian di lapangan?” Gue mengangguk
“Selamat, ya. Semoga langgeng sama Linda.” kata gue tersenyum tipis.
“Linda bukan cewek gue, gue nggak jadian sama dia” katanya yang bikin gue kaget. Ah, gak percaya!
“Terus ngapain lo ngambil bunganya dan meluk dia? Itu, kan, tandanya lo terima dia!” Fero tersenyum, bukan cengiran menyebalkan lagi yang gue lihat. Tapi, sebuah senyuman manis khas seorang Feroza Elvian; Cassanova sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Terbalik [SELESAI]
RomanceApa jadinya jika 2 cowok "Most Wanted" memperebutkan seorang cewek yang dikenal "Cupu" di SMA Taruna? Percaya nggak percaya, ini yang dialami Elshabilla Syanin. Tapi, Elsha malah menganggap ini sebuah bencana dalam hidupnya. Kenyataannya, tak seinda...