[9] Berubah

1K 80 18
                                        


"KAK DAVIIIDD !!"

David yang tadinya sedang tiduran sambil mendengarkan musik di kamarnya, sontak mendengus kesal mendengar suara cempreng milik adiknya itu. Sangat menganggu acara santainya.

David menatap tajam gadis yang sudah duduk di ranjangnya, sementara yang ditatap malah nyengir tak berdosa.

"Anterin Dhea ke mall yuk, kak!" kata Dhea, adik David.

"Ngapain?!" kata David kesal

"Ke gramedia, sih, perlunya. Dhea mau beli buku, ini buat tugas sekolah, loh"

"Ya bodo, gue mager!" kata David cuek sambil memasang earphone-nya lagi. Dhea langsung melepaskannya dan merengek lagi.

"Ayolah kak, please! Dhea traktir nonton deh?"

David berpikir sejenak, bete juga sih dirumah, lumayan dibayarin nonton, pikirnya.

"Bener, ya? Bayarin nonton? Awas kalo boong!" kata David menatap adiknya

"Iye, iye!"

***

-ELSHA-

"Mall ?" gue mengernyit heran saat Fero memarkirkan mobilnya lalu turun. Gue langsung menyusulnya.

"Ngapain kita kesini, sih? Lo gak liat gue kaya apa? Balik aja yuk!" rengek gue

"Emangnya lo kenapa? Udah ayo masuk" Fero menarik tangan gue pelan masuk ke dalam mall.

"Ro, mending kita balik aja deh, ya. Lo gak liat orang-orang pada liatin kita? Yang satu ganteng, keren yang satu lagi culun, cupu gini" Fero tertawa.

"Jadi lo akuin kalo gue ganteng?" katanya sambil tersenyum lebar.

"Bukan waktunya bercanda, Fero! Serius, kek!" tegas gue. Fero tertawa lagi.

"Lo terlalu banyak dengerin opini orang tentang lo! Ikut gue." Fero menarik tangan gue lagi, ke lantai dua.

***

"Fero, serius lo kesini? Gue baru tau kalo lo hobi nyalon" Fero mencubit pipi gue gemas.

"Sial! Yang mau nyalon itu lo, bukan gue!" tegasnya lalu menarik tangan gue masuk. What the... ?!!

"Mbak, make over temen saya, mulai dari rambut wajah, kuku, Semuanya dimake over." gue melotot kaget. Apa-apaan?

"Ro, apaan si--"

"Udah diem aja! Sana ikut Mbaknya. Hush, hush.." Fero langsung mendorong-dorong gue. Tangannya mengibas-ngibas, bermaksud mengusir gue layaknya anak ayam.

"Baik, Mas. Mbak ikut saya ya, biar dikeramas dulu" Dengan ragu-ragu gue mengikuti ajakan pegawai salon itu. Sesekali gue menoleh ke belakang, Fero tersenyum sambil melambaikan tangannya. Gue cemberut, menatapnya kesal.

Beberapa menit kemudian...

"Iiih, gue gak mau pake ini. Apaan coba beginian?" gue mengelak saat foundation menempel di pipi gue.

"Ini gak papa, Mbak. Biar pipinya ada warnanya" kata Mbak nya, gue liat name tagnya Lusi.

"Tapi saya gak mau Mbak Lusiana!" tegas gue.

"Yaudah dikit lagi aja ya, Mbak"
katanya memaksa akhirnya gue pasrah.

1/30 jam kemudian...

"Mas, mas..!" Fero terbangun lalu membuka majalah yang menutupinya.

"Ehh, iya Mbak kenapa? Udah selesai?" tanyanya

Jadi Terbalik [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang