Apa jadinya jika 2 cowok "Most Wanted" memperebutkan seorang cewek yang dikenal "Cupu" di SMA Taruna? Percaya nggak percaya, ini yang dialami Elshabilla Syanin. Tapi, Elsha malah menganggap ini sebuah bencana dalam hidupnya. Kenyataannya, tak seinda...
"Masih jauh apa, Ro? Capek nih gue" Fero menggeleng sambil membantu gue menaiki puncak bukit.
"Kita sampe!" katanya lalu menarik tangan gue naik.
"Emang ada apa..an sih" gue terbata menatap puluhan atau bahkan ratusan lilin di hadapan gue yang membentuk jalan lalu di ujungnya ada lingkaran love dari lilin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini..." Fero tersenyum lalu menggandeng tangan gue.
"Dansa, yuk!" ajaknya lalu menarik gue menuju jalanan yang di sisi kiri dan kanan ada lilinnya.
"Dansa? Gak mau. Gue gak pernah dansa. Lagian musiknya aja gak ada" Fero tersenyum lalu meraih ponselnya.
"Gue punya musik yang pas buat dansa. So, gak ada alasan lagi buat lo nolak"
"Ya tapi kan gue gak bisa dansa" kata gue
"Gak susah kok. Lo cuma ngikutin gerakan gue" Fero menarik gue masuk ke dalam lingkaran lilin berbentuk LOVE.
"Terus gue harus gimana?" tanya gue bingung.
"Taro kedua tangan lo ke leher gue" suruhnya. Gue pun menurutinya.
"Kayak gini?" Fero mengangguk lalu memeluk pinggang gue.
"Bentar, gue nyalain musiknya" Fero meraih ponselnya lalu mem-play musik romantis yang slow dan pas buat dansa. Dia menaruh ponselnya di sebuah kursi panjang yang tersedia di sana.
"Ikutin langkah gue" gue mengangguk lalu mengalungkan tangan gue kembali. Begitu juga Fero, dia memeluk pinggang gue sambil melangkah ke kanan dan kiri.
Mata gue dan Fero saling bertatapan. Sesekali gue melempar senyum saat Fero tersenyum manis ke gue.
"Jangan liatin gue gitu banget" kata gue sambil tertunduk malu. Dengan satu gerakan Fero melepas tangannya dari pinggang gue lalu meraih dagu gue.
"Kenapa? Malu?" Gue menggeleng.
"Boleh pinjem bahunya bentar?" tanya gue. Fero mengganguk, gue tersenyum lalu menyandarkan kepala gue di bahunya. Kita dansa sambil pelukan.
"Kaya gini sama Fero rasanya nyaman. Semoga ini pilihan yang bener" batin gue senang
"Gue sebenernya gak tega nyakitin dia dengan cara kayak gini. Tapi, lihat dia sama David tadi siang bikin gue pengen milikin dia seutuhnya. Hhh... gue kenapa, sih?" batin Fero bingung.
Gue mendongak menatap Fero, dia balas menatap gue lalu meraih dagu gue. Sebuah ciuman mendarat di kening gue. Fero mengecupnya cukup lama dan gue rasain nyamannya. Entah, gue gak pengen malam ini berjalan cepat.
***
(Rizky Febian - Cukup Tau) 🎵
Sungguh percuma saja Ku mencintainya tapi tak dicintai Gerak tubuhnya seolah berkata Tak cinta padaku dan tak suka padaku