4. Akibat Cemburu

5.2K 352 4
                                    

🌸Dia tidak pandai berbohong, emosinya tertulis cukup jelas di wajahnya🌸 - Ryan

DEFA POV

Aku benar-benar tidak mood sekarang. Memikirkan kejadian tadi pagi membuatku tidak konsen dan juga tidak bersemangat. Walau kini sudah waktunya jam istirahat tapi rasanya aku malas untuk pergi kemana-mana apalagi untuk menemui Ka Ryan. Alhasil aku hanya bisa memasukkan kepalaku ke dalam lipatan kedua tanganku.

"Def lo kenapa?" Tanya Amanda saat sedang menghampiriku. Aku tidak menjawab apa-apa melainkan hanya menggeleng.

"Def ih lo kenapa? Cerita sama gue." Ucap Amanda memaksa sambil mengangkat kepalaku agar melihat ke arahnya. Tenaga dia yang besar, benar-benar tidak bisa kutahan.

"Gimana ya, salah gak sih kalo gue cemburu sama Ka Ryan?" Tanyaku pada Amanda.

"Ya enggalah, masa gak boleh cemburu sama pacar sendiri. Emangnya ada apa sih?" Ucap Amanda yang terus menanyakan ada apa dengan diriku.

"Lo tau cewe yang tadi pagi ngajak Ka Ryan?" Tanyaku pada Amanda yang kini mulai serius mendengarkan ucapanku.

"Oh Ka Vega? Dia juga anak karate tau." Jawab Amanda yang sukses membuatku terkejut. Rasanya bahu ku mulai lemas saat ini.

"Namanya Vega? dia sejak kapan ikut karate?" Tanyaku yang mulai penasaran.

"Hmm, sebenernya udah lama sih, cuma karena dia ada di perguruan yang berbeda makannya dulu gue gak pernah liat. Tapi setahun terakhir dia jadi dibina bareng-bareng sama kita." Padahal selama ini aku sering melihat ke tempat Ka Ryan biasa latihan. Memang sih setahun terakhir ini aku jarang menemui Ka Ryan di tempat latihannya karena aku yang sudah menginjak kelas 3 dan sibuk dengan berbagai macam ujian.

"Ko elo tau dia udah lama?" Tanyaku yang tak mengerti bagaimana Amanda tau bahwa Ka Vega sudah lama berada di karate.

"Gue nyadar aja pas liat warna sabuk dia. Tingkat dia ternyata lebih tinggi dari gue."

"Emang sabuk dia warna apa?"

"Warna hijau, gue aja masih warna oranye."
Mendengar itu aku hanya bisa diam. Karena aku sudah lama berteman dengan Amanda dan tanteku juga pelatih karate, aku jadi sudah tau tingkatan-tingkatan dari setiap warna sabuk.
Sabuk Ka Vega sekarang itu berada di tingkat 4 sedangkan Amanda berada di tingkat 3.

Sesaat kami pun terdiam.

"Jadi lo cemburu karena Ka Vega?" Tanya Amanda dan aku pun mengangguk. Aku mulai mengingat - ingat kejadian kemarin untuk diceritakan kembali pada Amanda.

"Kemaren waktu kita pulang gue ngeliat dia lagi ngobrol sama Ka Ryan."

"Mereka kan cuma ngobrol." Mendengar ucapan Amanda dengan cepat aku pun langsung menggeleng. Mungkin Amanda masih berpikir apa yang harus aku cemburuin hanya karena melihat Ka Ryan dan Ka Vega mengobrol.

"Engga Man, gue tau kalo ada yang aneh dengan cara dia ngomong sama Ka Ryan. Dia megang-megang tangan Ka Ryan terus." Kataku yang tidak terima dengan perlakuan perempuan itu terhadap Ka Ryan.

"Hmm ko gue mencium bau-bau PHO ya Def." Kata Amanda tiba-tiba yang tentu saja membuatku terkejut mendengarnya.

"Mandaaaaa."

"Becanda Def, udah yuk kita ke kantin." Ajak Amanda yang berusaha meredakan kejengkelanku padanya. Aku pun hanya diam.

"Def ayo, gue cuma becanda doang ko." Rengek Amanda seperti anak kecil yang memaksaku agar ikut dengannya. Awalnya aku tidak ingin, tapi akhirnya aku memutuskan untuk ikut dengan Amanda ke kantin.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang