16. Menghabiskan Waktu

3.6K 208 36
                                    

🌸 Cintailah seseorang yang tidak melihat perjuanganmu sebagai ketidaknyamanan 🌸

AUTHOR POV

Malam itu Ryan mengirim chat pada Defa bahwa ia akan mengajak Defa ke taman hiburan dan juga sebagai permintaan maafnya karena telah membuat Defa menangis waktu itu. Defa pun langsung menyetujuinya karena ia memang menyukai pergi ke taman hiburan.

Dan kini mereka berdua sudah berada di kawasan hiburan, dengan Defa yang memakai outfit berwarna abu dengan rok pendek berwarna merah dan Ryan yang memakai baju berwarna hitam dengan jaket bernuansa abu juga dengan celana jeans hitamnya.

Namun saat melihat ke arah Defa, tingkah Ryan sedikit canggung membuat Defa yang melihatnya menjadi bingung. Ryan yang tau kini Defa sedang melihat ke arahnya menjadi gelagapan sendiri.

"Ka-kamu serius pake rok sependek itu?" Ucap Ryan yang kini wajahnya terlihat memerah. Karena kulit Ryan yang putih membuatnya sangat terlihat jelas bahwa kini wajahnya memerah karena malu. Dan membuat Defa menjadi ikut malu, lalu mulai memegang roknya yang pendek itu.

"Gapapa nanti kita beli celana disini." Ucap Ryan lagi yang membuat Defa sangat gemas melihatnya.
Ryan mulai tersenyum dan meraih tangan Defa untuk mulai membeli celana terlebih dahulu, karena Ryan tidak ingin mengambil resiko jika nanti banyak laki-laki yang melihat ke arah Defa.

"Pake yang ini aja." Ucap Ryan sambil menunjukkan jeans berwarna hitam dan Defa segera mengambilnya dan mencobanya di kamar pas.

"Gimana?" Tanya Defa yang baru keluar dari kamar pas. Ryan langsung mengangguk dengan yakin.

"Kita beli yang ini aja." Kata Ryan dan Defa pun mengangguk.
Mereka segera menuju kasir untuk membayarnya dan mulai berjalan keluar dari toko tersebut.

Mereka berjalan lagi untuk menghampiri wahana pertama yang ingin mereka naiki, yaitu roller coaster. Tapi saat di tengah jalan, mereka sempat melewati booth tembak. Defa yang melihat itu menyuruh Ryan berhenti.

"Ka kita coba ini yuk." Ajak Defa, Ryan segera berbalik arah. Dengan tidak ragu Ryan pun langsung mendatangi booth tembak dan mulai bermain.

"Ka kenain yang itu." Tunjuk Defa ke arah boneka beruang berwarna coklat. Sepertinya Defa memang tertarik dengan hadiah boneka yang ada di booth tembak itu.

Ryan mulai menunjukkan posisi menembak layaknya seorang ahli. Di sebelahnya, Defa sedang menyemangati Ryan dan dalam sekali tembak Ryan bisa mendapatkan hadiah boneka yang Defa ingingkan itu.

"Yeayy." Teriak Defa kegirangan saat Ryan memberikan boneka beruang kepada Defa. Melihat aksi Ryan yang keren itu, Defa berinisiatif untuk mencoba mendapatkan hadiah boneka yang lain.

"Ka aku juga mau coba." Ucap Defa dan Ryan langsung menghampiri Defa dan berdiri di belakang Defa. Ryan mulai melatih Defa cara menembak agar bisa mengenai sasaran yang diinginkan. Sebenarnya Ryan memang ingin mengajari Defa, karena Defa yang terlihat sangat menginginkan hadiahnya. Namun lama - lama apa yang dilakukan Ryan ini malah seperti modus, karena bisa memeluk Defa.

"Semua tempat bisa dijadiin modus ya." Sindir Defa dengan senyum salah tingkahnya saat Ryan masih mencoba melatihnya.

"Aku kan lagi ngajarin kamu." Ucap Ryan yang juga tersenyum.

"Gini?" Kata Defa saat sudah dalam posisinya. Dan Ryan mengangguk dengan yakin.

Defa mulai menembak ke arah yang sudah Defa sasar. Dan ternyata tembakkan itu berhasil mengenai salah satu boneka dan tentu saja membuat Defa begitu senang sampai-sampai meloncat untuk memeluk Ryan.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang