🌸 Jadilah orang yang selalu ada ketika ia merasakan hidupnya tidak lebih baik 🌸
AUTHOR POV
Amanda kini sedang berada di rumah Defa sambil terus mengobati luka yang ada di lengan Defa. Luka itu memang cukup panjang sekitar 7 cm.
"Aww." Ringis Defa kesakitan sambil meniup-meniup ke arah lengan yang terluka.
"Siapa sih orang yang ngerjain lo, tega banget." Ucap Amanda tak habis pikir saat sedang melihat luka Defa yang tampak serius.
"Gue juga gak tau." Jawab Defa.
"Lo yakin gak mau bilang kejadian ini? khususnya ke Ka Ryan." Kata Amanda yang sebelumnya saat menuju ke rumah Defa, Defa berkata pada Amanda untuk tidak memberitau siapapun tentang kejadian ini.
"Kenapa gue harus bilang ke Ka Ryan ?" Tanya Defa.
"Gue yakin ini pasti kerjaan seseorang yang seneng sama Ka Ryan." Jawab Amanda, dan seketika Defa pun sadar bahwa perkataan Amanda ada benarnya juga.
Kenapa gue gak kepikiran.... batin Defa.
"Gue gak mau bikin dia khawatir, apalagi keadaan dia lagi kaya gitu." Ucap Defa yang tampak memelas.
"Yaudah deh terserah elo aja. Cuma sih saran gue lo mending cerita." Ucap Amanda yang tetap pada pendiriannya.
"Hmm mungkin gak sekarang." Kata Defa murung.
"Yaudah lo mau ke rumah Ka Ryan kapan ?" tanya Amanda memastikan.
"Sekarang aja. Tunggu bentar gue ganti baju dulu." Ucap Defa dan Amanda pun mengangguk. Lalu Defa langsung menuju kamarnya untuk ganti baju. Defa pun langsung ganti baju dengan memakai kaos lengan panjang karena berusaha untuk menutupi lukanya agar Ryan tidak melihat.
Setelah ganti baju, Defa langsung menghampiri Amanda dan menuju ke rumah Ryan yang ada di seberang.Tok Tok
Defa mengetuk pintu rumah Ryan dan tak lama keluarlah Nesya.
"Oh Defa, mau ketemu Ryan ya. Yaudah masuk aja ada Radit sama Rio ko." Ucap Nesya sambil mempersilahkan Defa masuk dan Amanda.
"Ka Radit, Ka Ryan gimana?" Tanya Defa saat melihat Radit yang sedang duduk di sofa ruang tv bersama dengan Rio.
"Ryan udah gapapa ko, kayanya dia masih tidur." Jelas Radit yang membuat Defa menjadi sedikit lega.
"Yaudah karena udah ada lo, gue pulang duluan ya." Ucap Radit yang langsung mengambil tas yang sedari tadi ada disampingnya.
"Iya gue juga pulang duluan ya Def." Ucap Rio ikut-ikutan lalu menoleh ke arah Amanda untuk ikut pulang.
"Loh man lo langsung pulang?" tanya Defa.
"Iya Def, lagian Ka Ryannya juga masih tidur dan gue kesini juga emang mau ketemu sama Rio." Jelas Amanda sambil terkekeh.
"Oh yaudah hati-hati ya." Ucap Defa pada yang lain.
"Loh Nes elo mau pergi?" Tanya Defa saat melihat Nesya yang sudah memakai baju rapih dan sedikit berdandan.
"Iya gue ada janji, dan kebetulan ada elo. Tolong Ryannya jagain ya. Gue pergi dulu." Ucap Nesya yang langsung pergi dan Defa hanya melihat punggung Nesya yang kini menghilang di balik pintu.
Defa sempat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang, berada di rumah Ryan sendiri karena Tania yang masih kerja dan pembantu di rumah Ryan yang masih pulang kampung.
Gue buatin bubur aja kali ya.... batin Defa.
Setelah berpikir akan membuatkan Ryan semangkuk bubur, Defa pun segera menuju dapur.
Hampir 15 menit berada di dapur akhirnya Defa pun selesai dengan semangkuk bubur di tangannya. Defa segera menaruh bubur itu di meja makan dan berjalan ke arah kamar Ryan untuk membangunkannya agar makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Sequel A Cool Boy)
Teen FictionBercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi. Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama. Sequel of A Cool Boy