35. Langkah Awal

40 6 0
                                    

🌸Ketika kamu yakin, semua yang terasa sulit pun pasti bisa dilewati🌸

AUTHOR POV

Keesokan harinya, Defa terlihat tengah bersiap-siap memasuki koper yang berisi baju dan perlengkapan lainnya ke dalam mobil. Hari ini Defa memutuskan untuk ikut Radit dan yang lainnya pulang. Lagipula liburan semester juga masih tersisa beberapa minggu lagi. Selain itu, Defa juga sudah rindu dengan keluarganya dan suasana di rumahnya.

Sebenarnya kemarin ada pembicaraan soal mereka yang membujuk Defa untuk kembali, setelah banyak berpikir dan meminta pendapat pada om nya, Defa memutuskan untuk ikut. Tapi di perjalanannya pulang kali ini, Ryan tidak ikut bersama mereka karena harus kembali pulang bersama rekan tim Karate yang lain.

"Om maaf udah bikin repot." Ucap Defa sambil berpamitan mencium telapak tangan Om nya itu.

"Engga ko, om seneng kamu ada disini. Anak om juga jadi ada temen."

Defa tersenyum kecil mendengarnya.

"Hati-hati pulangnya." Tambah Deni, Defa pun mengangguk kecil.

Defa langsung menaiki mobil yang Radit bawa. Faiz duduk di samping kemudi, Defa duduk di bangku kedua bersama dengan Ryan, sementara Rio dan Amanda duduk di bangku paling belakang. 

"Jangan diulangi lagi ya, kalian tuh pasangan favorite gue banget tau gak?!" Kata Amanda tiba-tiba dengan raut wajah sok sedih. Ucapannya itu sukses membuat suasana di dalam mobil seketika terdiam.

"Apasih Man." Kata Defa yang menengok ke arah belakang sambil menggeleng pelan.

"Bener-bener ya ini orang bikin suasana jadi canggung aja." Kata Rio yang gemas dengan tingkah pacarnya itu.

"Eh? Emangnya kalian masih canggung?"

"Berisik Man, Mulut kamu lebih bagus kalo diem." Ucap Rio kembali sambil mengacak-acakan rambut Amanda. Sedangkan Amanda, tentu saja ia jadi kesal sendiri.

"Def kenapa?" Tanya Faiz tiba-tiba yang memperhatikan dari kursi depan. Pertanyaan Faiz pun jadi menarik perhatian yang lain yang kini langsung menatap ke arah Defa. Perempuan yang kini sedang ditatap terlihat tegang. Ia seperti tak yakin ingin membicarakannya di depan yang lain. mata Defa sedikit melirik ke arah Ryan.

Ryan yang menyadari itu langsung membuka suara.

"Gapapa ngomong aja." Katanya sambil memegang tangan Defa.

"M-mama kamu. Dia pasti kecewa banget sama aku. Aku takut." Ucap Defa yang terlihat khawatir dan murung. Sementara Ryan terlihat sedikit terkejut.

"Def, mama gak gitu ko." Ucap Ryan.

"Iya tenang aja, Tante Viona gak gitu kok. Selama ini kita juga suka jelasin. Kalo dibalikin ya Def, buktinya mama lo juga gak marah kan sama Ryan." Jelas Radit yang sedikit menyadarkan kecemasan Defa.

"Lagian yang penting bagi orang tua tuh asal anaknya bahagia, mereka juga ikut bahagia. Tante Viona tau banget bahagianya Ryan itu elo Def. Liat Ryan yang sekarang bahagia pasti Tante Viona juga ikut bahagia." Kini giliran Rio yang memberi pemahaman agar Defa tidak merasa khawatir sendirian.

"Cie ada yang malu." Itu Faiz sambil tertawa cekikikan.

"Berisik." Balas Ryan yang kini membuang mukanya menghadap jendela. Cowok itu jelas-jelas terlihat malu. Melihat tingkah Ryan membuat Defa jadi gemas dan ia pun meraih tangan Ryan dan memegangnya.

Suasananya benar-benar membuat rasa cemas Defa sedikit menghilang. Ia sangat bersyukur mempunyai teman yang sangat supportif dan perhatian. Sesaat terlintas dipikiran Defa betapa tulusnya mereka menemani dan menenangkan Ryan dimasa-masa sulit kemarin. Dan ia merasa berterimakasih atas hal itu.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang