14. Kepikiran (2)

3.6K 226 31
                                    

🌸 Semakin aku bersyukur betapa besarnya perbedaan antara hubungan kita yang dulu dan sekarang 🌸 -Defa

DEFA POV

Sekitar satu jam setelah aku pulang dari kampus, kini aku tengah bersiap - siap dan Rio juga sudah menungguku di bawah. Tidak, kami tidak akan pergi berkencan melainkan pergi ke tempat Ka Ryan latihan karate. Mengapa Rio ikut ? tentu saja untuk bertemu Amanda.

Tadi saat di kampus Rio memutuskan untuk pergi bersama denganku, karena dia pikir itu lebih baik ketimbang aku pergi sendiri dan menghabiskan uangku. Lagipula tujuan kami pun sama.

"Mah, aku pergi dulu ya." Ucapku pada mama sambil mencium tangannya.

"Kamu pergi sendiri ?" tanya mama, yang sadar karena ketidakhadiran Ka Ryan. Karena biasanya Ka Ryan akan menungguku duduk di bangku dekat pintu atau duduk di sofa jika kami ingin pergi.

"Aku pergi sama Rio ma." Kataku dan mama mengangguk mengerti.

"Yaudah hati-hati ya." ucap mama sambil tersenyum seraya mengelus puncak kepalaku dengan lembut. Aku pun mengangguk dan segera pergi menemui Rio yang sudah menunggu.

"Udah nunggu daritadi Yo?" tanyaku pada Rio yang sudah duduk di atas motornya. Berbeda dengan Ka Ryan yang sering membawa mobil sebagai kendaraanya, kalo Rio itu lebih sering menggunakan motor sekarang ya walaupun kadang-kadang suka membawa mobil juga.
Tapi untuk hari ini Ka Ryan juga membawa motor karena menurutnya akan sangat ribet membawa mobil ke tempat latihan.

"Engga ko, gue baru nyampe." Jawab Rio santai. Aku pun segera menghampiri Rio dan mulai menaiki motornya. Setelah semuanya siap, Rio segera menyalakan mesin motornya dan mulai melajukan motornya.

Jarak antara rumahku ke tempat latihan Ka Ryan tidak terlalu jauh, hanya sekitar 15 menit. Dan dengan kecepatan laju motor yang Rio bawa membuat kami hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dan kami berdua sudah sampai.

Aku segera turun dari motor Rio dan sedikit merapikan rambut dan bajuku, karena Rio melajukan motornya dengan sangat cepat membuat rambut dan bajuku sedikit berantakan. Setelah Rio turun dari motornya kami berdua mulai berjalan sedikit ke tempat Ka Ryan dan Amanda latihan.

Saat baru sampai disana ternyata yang lain sedang istirahat, tapi tiba-tiba aku melihat pemandangan yang tidak seharusnya aku lihat.

       Bukannya itu Ka Vega ?...

Ka Vega kini sedang memberikan minum pada Ka Ryan sambil sesaat mengelap keringat Ka Ryan. Jujur aku tidak suka melihatnya, tapi aku juga tidak bisa marah-marah disini karena tidak enak dengan atlit lain.

Aku ingat saat Ka Vega bilang padaku untuk menjauhi Ka Ryan, apa itu semua agar dia bisa deket-deket sama Ryan ? dia benar-benar tidak tau malu.

Sebelum mereka sempat sadar dengan kedatanganku, aku langsung pergi dari tempat itu dan berdiam diri di luar. Rio yang sepetinya sadar dengan apa yang terjadi langsung menghampiriku dan menepuk pundakku.

"Def sebaiknya lo jangan kaya gini." Ucap Rio yang sedikit membuatku bingung dengan perkataannya.

"Maksud lo?" Tanyaku tak mengerti dengan ucapan Rio yang tiba-tiba.

"Ya jangan nunjukin sikap lemah lo."

"Gue cuma kesel dan gak suka aja." Kataku jujur.

"Iya gue ngerti, tapi menurut gue lo mending datengin mereka dan tunjukin sikap lo yang biasa aja. Karena semakin lo terpancing sama yang Ka Vega lakuin, bukannya dia semakin seneng?" Ucap Rio yang membuatku kini mengerti, dan perkataan Rio memang sangat masuk akal.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang