🌸 Mendengar bahwa ia baik-baik saja, pada kenyataannya adalah sebaliknya 🌸 - Ryan
AUTHOR POV
Defa berjalan melewati lorong kampus setelah waktunya jam pulang bersama dengan Amanda. Terlihat mereka sedang asik mengobrol sesuatu karena dari raut wajah mereka yang terlihat senang. Tapi mereka harus berpisah arah karena Defa harus menuju parkiran untuk pulang bersama dengan Ryan.
Di sisi lain, Ryan yang memakai kaos hitam polos dengan jaket lepisnya tengah berbicara dengan seorang perempuan. Defa yang melihat itu tentu saja terkejut tapi sebisa mungkin Defa mencoba untuk berpikir positif.
Defa terus memperhatikan Ryan dan perempuan tersebut. Memang sikap Ryan pada perempuan tersebut seperti hal nya sifat Ryan sehari-hari yang cuek,dingin dengan ekspresi wajah yang datar. Namun, berbeda dengan perempan tersebut yang terlihat sedikit genit dan berusaha mendekati Ryan dengan cara memegang bahu atau lengan Ryan.
Sampai akhirnya perempuan itu pergi, dan Defa mulai mendekati Ryan tanpa Ryan tau bahwa Defa telah melihat kejadian tadi.
"Kamu udah dateng, yuk pulang." Ajak Ryan.
"Iya." Ucap Defa lemas sambil masuk ke dalam mobil Ryan.
Selama perjalanan pulang Defa terus saja kepikiran kejadian tadi, padahal dari dalam hatinya berkeinginan untuk tidak memikirkan hal tersebut dan bersikap biasa-biasa aja. Tapi ternyata itu sulit untuk dilakukan.Karena merasa aneh dengan Defa yang sedari tadi diam dan terlihat murung, Ryan pun menoleh ke arah Defa dengan dahi yang mengkerut.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Ryan hingga membuat Defa sadar dari lamunannya. Padahal sudah 3 tahun, tapi mendengar Ryan memanggilnua sayang masih saja membuat degup jantung Defa berdetak kencang.
"Ah aku gapapa ko." Ucap Defa dengan senyumannya walau sebenarnya Ryan tau bahwa senyuman itu terlihat sangat dipaksakan.
"Serius?" Tanya Ryan memastikan dan Defa pun hanya mengangguk lemas. Ryan yang sadar bahwa ada yang tidak beres terus saja berbicara.
"Def kalo ada apa-apa ngomong sama aku. Kita bukan sebulan atau enam bulan berhubungan, kita udah sama-sama selama 2 tahun dan itu buat aku tau kalo ada yang aneh sama kamu." Ucap Ryan khawatir, Defa yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Ryan dengan tatapan khawatirnya juga.
"Tadi aku sempet liat kamu ngobrol sama perempuan di parkiran, entah kenapa aku cuma gak suka sama kelakuan perempuan itu." Ucap Defa yang sedikit murung dengan menundukan kepalanya.
"Def aku gak bakal malingin wajah aku untuk perempuan lain. Ngerti?" Ucap Ryan sambil mengelus kepala Defa, hal yang biasa Ryan lakukam dan Defa menyukai itu. Defa pun hanya menganggukan kepalanya.
"Oh iya gimana kalo kita makan dulu?" Tanya Ryan.
"Boleh, aku juga udah ngerasa laper." Jawab Defa.
Ryan mulai kembali fokus melajukan mobilnya untuk mencari restoran tempat dimana ia akan makan bersama Defa. Hingga sampailah mereka di sebuah restoran seafood dan Ryan mulai memarkirkan mobilnya. Defa dan Ryan pun langsung turun dari mobil dan masuk ke restoran tersebut.
"Kamu mau pesen makanan apa?"
Tanya Ryan."Samain kaya kamu aja." Jawab Defa dan Ryan hanya mengangguk.
"Mba nasi goreng seafoodnya 2 ya sama jus alpukat nya 2." Ucap Ryan.
Ryan pun mulai memfokuskan pandangannya pada Defa yang tidak terlihat bergairah sama sekali."Def kamu masih mikirin yang tadi?' Tanya Ryan pada Defa.
Namun, sebelum Defa sempat menjawab ternyata makanan yang dipesan mereka sudah datang. Ryan agak terkejut karena pesanannya akan cepat sampai seperti ini. Dan karena itu akhirnya Defa tidak menjawab pertanyaan Ryan dan fokus untuk makan. Begitu pun juga Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Sequel A Cool Boy)
Teen FictionBercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi. Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama. Sequel of A Cool Boy