7. Minta Maaf

4.8K 343 11
                                    

🌸 Aku tidak butuh banyak, aku cuma butuh kamu 🌸 - Ryan

AUTHOR POV

Ryan memutuskan untuk ke rumah Defa saat pulang dari kampus. Awalnya Ryan berniat ingin menyelesaikan masalah ini kemarin, tapi karena Ryan sudah banyak menghadapi masalah akhirnya Ryan mengurungkan niatnya itu dan langsung mengantarkan Defa pulang ke rumah tanpa ada yang bicara sepatah katapun.

Ting Nong

Suara bel rumah Defa berbunyi saat Ryan memencetnya, tak lama keluar wanita berumur 33 tahunan keluar dari rumah Defa. Ya itu adalah Mama Defa, Diana.

"Assalamu'alaikum tante, Defanya ada?" Ucap Ryan sopan sambil meraih tangan Diana untuk salim.

"Eh Ryan wa'alaikumsalam, ada ko lagi di kamarnya sama Amanda." Jawab Diana.

"Saya boleh ketemu sama Defanya tan?" Tanya Ryan.

"Boleh kok, yaudah ayo masuk." Kata Diana seraya mengantarkan Ryan menuju kamarnya Defa.

Saat di depan kamar Defa, Ryan tentu jadi sedikit gugup. Karena jujur saja, Ryan tidak pernah ke kamar Defa sebelumnya. Setiap ke rumah Defa, Ryan paling-paling hanya mengobrol di ruang tv atau di halaman belakang rumah Defa. Tidak seperti Defa yang sudah beberapa kali masuk kamar Ryan, itupun karena alesan tertentu.

Diana segera membukakan pintu kamar Defa dan terlihat Defa yang sedang asyik mengobrol dengan Amanda sambil tertawa lepas dan tentu saja hal itu membuat Ryan sedikit sedih. Pasalnya Defa bisa terlihat bahagia bersama Amanda sedangkan bersama Ryan, Defa terus saja menekuk wajahnya cemberut.

"Def ada Ryan nih." Ucap Diana yang datang bersama Ryan di belakangnya. Defa yang melihat itu bertanya-tanya untuk apa Ryan datang kesini.
Karena tidak ingin mengganggu Amanda pun izin keluar lalu diikuti Diana dari belakang dan hanya meninggalkan Ryan dan Defa berdua di kamar Defa.

Melihat Ryan yang sedaritadi terus saja diam membuat Defa menghela nafas kecil dan menyuruh Ryan untuk duduk dan Ryan pun langsung duduk di tepi kasur sambil menghadapkan tubunya pada Defa.

"Kamu tuh kenapa lagi sih?" Tanya Ryan bingung sambil memegangi tangan Defa. Namun, genggamannya itu segera dilepas oleh Defa dan membuat Ryan terkejut.

"Aku gapapa." Ucap Defa tak acuh sambil memalingkan tatapannya ke arah lain.

Tanpa basa-basi Ryan pun mulai menyinggung kejadian kemarin mengapa Defa tidak datang dan malah bersikap dingin padanya seolah ini semua salah Ryan.

"Toh kamu kan lagi asyik sama Ka Vega." Balas Defa dengan cemberut.

"Emang kamu tau aku ngapain sama Vega kemaren?" Tanya Ryan dan mendengar itu Defa hanya diam.

Memang sih Defa juga tidak bisa bilang Ryan sedang bermesraan dengan Vega, karena itu Defa tidak bisa menjawab pertanyaan Ryan.

"Ini kejelekan kamu Def, langsung nilai orang dalam sekali pandangan. Kamu inget waktu kamu bilang kalo aku harus terbuka sama yang lain? kamu yang baru liat aku kaya gitu aja udah kaya gini gimana kalo aku udah mulai terbuka sama yang lain?" Ucap Ryan panjang lebar yang membuat Defa tambah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Defa jadi merasa tidak enak sendiri, padahal dia yang awalnya ingin Ryan terbuka dengan sifatnya tapi kenyataannya Defa seperti belum siap dengan semua kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Melihat Defa yang tidak bersuara akhirnya Ryan mulai menjelaskan semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi. Setelah mendengar semuanya dari Ryan, Defa pun akhirnya mengerti.

"Tapi entah kenapa aku cuma gak suka liat Ka Vega deket sama kaka." Kata Defa murung setelah mendengar penjelasan Ryan mengapa kemarin dia bisa ada di perpustakaan dengan Vega.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang