🌸Aku ingin bertahan dengan kuat, di sisimu🌸 - Ryan
AUTHOR POV
Sudah sekitar dua hari berlalu Defa menjalani hari-harinya tanpa gairah, ucapan Nadya sebelumnya pun masih menjadi perdebatan dalam batinnya. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia ingin sekali untuk mengetahui lebih jelas kemana arah hubungan ini akan berlanjut, tapi melihat Ryan yang sama sekali tidak menghubunginya membuat ia merasa kecewa. Defa rasa mungkin Ryan sudah tidak ingin memperjuangkannya, karena itu ia juga tidak berusaha untuk mencari Ryan.
Defa teringat beberapa tahun lalu saat ia begitu bertekad untuk memulai lebih dulu medekati Ryan, tapi sekarang semua rasa itu berubah dan menghilang. Rasanya sudah lelah sekali harus terus berjuang sendirian. Sampai Defa berpikir apa semua ini memang sudah berakhir?
“Def?” Panggil Amanda pelan saat melihat keadaan Defa yang tidak terlihat baik. Orang yang dipanggilnya masih diam dan tidak bereaksi apapun. Amanda yang melihat keadaan temannya itu jadi ikut bersedih.
Mereka berdua kini berada di sebuah cafe, tak jauh dari tempat kuliahnya. Amanda yang sudah beberapa hari terakhir berusaha menghibur Defa, setiap pulang kuliah selalu menyempatkan diri untuk mengajak Defa ke berbagai tempat. Namun sepertinya usaha Amanda tidak membuat suasana hati Defa sepenuhnya berubah.
“Def, please.” panggil Amanda lagi dengan nada memohon.
“Sorry Man.”
“Ayo Def kita temuin Kak Ryan aja, gue gak bisa liat lo kaya gini terus.”
“Man please, cukup. Lo tau kan selama ini gue udah berusaha banyak buat Kak Ryan. Gue rasa ini titik terendah gue. Gue gak bisa bangkit buat ngejar Kak Ryan.” Ucap Defa dengan suara yang serak. Sudah ingin menangis sepertinya, namun hatinya menahan itu.
Amanda yang sedang duduk di hadapannya melihat Defa dengan iba.
Semenjak sosok Ryan menghilang, perasaan Defa kian memburuk. Wajahnya benar-benar lesu, matanya sembab dan terlihat sangat putus asa. Aura sedihnya benar-benar kuat sampai Amanda yang notabenenya seorang yang humble dan dapat mencairkan suasana merasa sulit untuk menembusnya. Amanda juga mulai merasa lelah dan bingung harus bagaimana lagi menangani masalah kedua temannya ini.Sebenarnya ia punya pilihan untuk tidak mengurusi permasalahan ini, tapi Amanda memilih untuk ikut membantu temannya itu karena memikirkan pertemanan mereka yang sudah terjalin cukup lama. Tapi di situasi saat ini, Amanda sadar bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan lagi selain berada di sisi Defa dan berusaha untuk menghibur temannya itu.
Amanda yang tidak tahan melihat temannya terus menerus larut dalam perasaan sedihnya seketika membuka suara.“Def ada hal yang harus gue kasih tau ke elo.” Ucap Amanda dengan suara yang sedikit bergetar dan terdengar ragu untuk membicarakannya.
“Apa?”
Mendengar pertanyaan Defa bukannya langsung dijawab, Amanda malah bereaksi aneh. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya dan menggerakan kakinya dengan tidak nyaman. Defa yang merasa gerak-gerik temannya itu sedikit aneh langsung memberikan tatapan heran dan mulai bertanya lagi.
“Man, lo mau ngomong apa?”
“Sebenernya..”
Ucapan Amanda terputus saat seseorang menaruh minuman di meja mereka. Mereka reflek melihat siapa orang itu. Dan ternyata itu adalah Alvin.
“Kak Alvin ko bisa disini?” Tanya Amanda.
“Kebetulan gue ada janji sama temen disini. Tapi tiba-tiba dia minta diundur. Karena kebetulan gue liat kalian berdua dan tanpa ada apapun di meja jadi gue berinisiatif untuk beli minuman buat kalian.” Jelas Alvin sambil memegang tengkuk lehernya, sepertinya ia merasa sedikit tidak enak karena sikapnya yang tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Sequel A Cool Boy)
Roman pour AdolescentsBercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi. Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama. Sequel of A Cool Boy