Bercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi.
Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama.
Sequel of A Cool Boy
Acara pertunangan Rio dan Amanda pun tiba. Acara ini diadakan di rumah Rio. Banyak lampu dan balon warna-warni menghiasi ruangan dan taman, benar-benar memanjakan mata. Lantunan musik terdengar saat Ryan dan Defa yang baru saja masuk.
Mata Defa tak henti-hentinya mendecak kagum ke arah Amanda yang malam ini terlihat sangat cantik dan feminim dengan gaun berwarna dark blue dan sentuhan motif bunga pada bagian roknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"180 derajat Amanda yang gue liat saat ini bukan Amanda yang biasa gue liat. Lo cantik banget." Ucap Defa yang tidak menyangka melihat perubahan Amanda yang begitu memukau. Bisa dibilang sehari-harinya Amanda tidak terlalu feminim dan selalu memakai jeans. Defa juga jarang melihat Amanda memakai dress selutut.
Namun, hari ini bahkan Amanda memakai dress yang panjangnya sedikit di atas lutut. Amanda yang mendengar pujian dari Defa pun merasa tersanjung dan tersipu malu.
"Lo juga cantik dengan dress merah lo itu, bener-bener nampakin diri lo yang sexy." Kata Amanda dengan tatapan menggoda pada Defa. Defa yang mendengarnya pun jadi tertawa malu. Berbeda dengan Defa yang terus memuji Amanda, Ryan kini malah tengah menahan tawanya karena melihat Rio yang sedang memakai pakaian formalnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Santai aja kali itu muka." Ucap Rio ke arah Ryan, tapi Ryan malah terus tersenyum aneh ke arah Rio.
"Yoo what's upbaby." Teriak Faiz yang baru datang sambil ber high five dengan Rio, lalu di belakangnya muncul Radit yang memberikan ucapan selamat pada Rio.
"Baby baby siapa yang baby?" Tanya Rio pada Faiz.
"Amanda dong Yo, masa elo." Jawab Faiz.
"Wah si bego nyari mati." Kata Rio sambil geleng-geleng kepala.
"Gue nyari jodoh bukan nyari mati." Kata Faiz tegas yang membuat Ryan memutarkan kedua bola matanya, sedangkan Radit hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum melihat tingkah Faiz yang sama sekali belum berubah.