12. Masalah (2)

3.6K 251 9
                                    

🌸 Love the boy who wants the world to know that you're together 🌸

RYAN POV

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan mama saat ini. Padahal mama tau soal hubunganku dengan Defa, mama juga kelihatannya suka dengan Defa. Tapi sekarang kenapa mama malah ingin menjodohkanku.

Aku tau sikapku ini sangat melawan orang tuaku, tapi jika menyangkut soal perasaan aku tidak bisa menerimanya. Kata orang namanya perasaan itu gak bisa dipaksa, dan mama gak bisa maksa perasaan aku untuk kepentingan mama sendiri.

Kini aku terus berada di kamarku sepanjang malam, biasanya aku selalu di ruang tv sambil memakan cemilan, tapi sekarang mood ku sedang tidak baik. Aku mematikan lampu kamarku dan hanya menyalakan lampu tidur yang tepat berada di samping ranjangku. Dan suasana di luar pun sangat mendukung keadaanku yang kini sedang sangat kacau.

Hujan turun dari yang awalnya gerimis kecil sampai sangat deras. Sesekali terdengar bunyi petir yang tidak begitu besar. Rasanya aku ingin cepat-cepat tidur, tapi hal itu aku tahankan saat mendapati ponselku yang bergetar. Saat kulihat ternyata itu chat dari Defa.

"Kamu udah tidur ?"

Tanya Defa pada chat itu. Mungkin Defa melihat dari jendela kamarnya karena aku sudah mematikan lampu kamarku. Aku memang biasa tidur dengan lampu yang dimatikan, tapi aku akan mematikannya saat jam-jam tidurku yang biasanya sekitar pukul 22.00 - 23.00 malam. Tapi sekarang baru jam 21.00 malam, mungkin itu alasan Defa mengapa ia bertanya seperti itu.

"Belum kok." Balasku.

"Ko tumben lampu kamar kamu udah mati ?" sudah kuduga, Defa pasti merasa aneh karena hal ini.

"Di luar hujan, jadi aku ngerasa bentar lagi bakal tidur."

"Kamu udah ngantuk ? yaudah tidur aja."

"Engga mau."

"Kenapa ? katanya bentar lagi mau tidur ?"

"Aku masih mau chattan sama kamu."

"Kamu gapapa kan ?"

"Kenapa ?"

"Gapapa aku cuma mau mastiin aja."

"Sayang ?"

"Apa ?"

"Jangan."

"Jangan apa ? kalo mau ngetik jangan setengah - setengah."

"Jangan tinggalin aku."

"Emangnya kamu pikir aku mau kemana ?"

"Aku takut."

"Takut apa ?"

"Takut kalo nanti kamu bakal tinggalin aku."

"Aku gak bakal pergi dan ninggalin kamu ka."

"I love you."

"Love you too."

Dan setelah itu aku pun mulai tidur dengan perasaan yang tidak tenang masih menyelimuti hatiku.

*****

AUTHOR POV

Sedari tadi Ryan hanya memainkan sedotan yang terdapat di minumannya. Rasanya sangat malas untuk beraktivitas seperti biasa, tidak ada tenaga dan keinginan untuk melakukan sesuatu. Ditambah Ryan kini sedang memikirkan kejadian tadi pagi dimana ia dan Tania saling diam dan tidak ada satupun yang bicara membuat hatinya sakit. Mengucapkan salam pun rasanya canggung sekali.

Between Us (Sequel A Cool Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang