🌸 Orang baik tidak akan menjatuhkan orang lain hanya untuk pengakuan diri 🌸
AUTHOR POV
Sudah dua hari Ryan dan kedua temannya terus menjenguk Defa yang kini sudah siuman walau keadaannya masih lemas dan masih harus dipantau. Kemarin Diana, Mama Defa pun sempat menjenguknya walau sekarang harus pergi lagi karena masih banyak kesibukan yang harus dilakukan Diana dan suaminya. Amanda juga sudah memberitahu hal itu sebelumnya pada Defa, dan Defa juga terlihat baik-baik saja.
Mereka berempat terlihat sedang asyik mengobrol, kadang Defa suka menanyakan keadaan kampus dan apa ada tugas yang diberikan oleh dosen.
"Kamu jangan mikirin soal tugas dulu, pikirin dulu soal keadaan kamu." Ucap Ryan lembut sambil menyentuh tangan Defa, membuat Defa tersipu malu karena disaksikan oleh ketiga temannya.
"Kenapa aku harus melihat ke-uwuan ini ." Ucap Fera dengan kata-kata yang sedang tren akhir-akhir ini sambil memukul - mukul kecil ke bahu Dinar.
Defa tertawa kecil melihat tingkah kedua temannya itu."Kita kapan gitu ya?" ucap Fera lagi pada Dinar.
"Sekarang mah jodohnya dulu ada apa engga." Ucap Amanda membuat Fera cemberut karena Amanda yang selalu meledeknya.
"Apa sih Man mentang-mentang udah tunangan."
"Iya, baru tau rasa kalo tiba-tiba Rio dijodohin." lanjut Dinar.
DEG!
"Ya nggak mungkin lah." Tukas Amanda cepat.
Tapi tiba-tiba Defa melihat perubahan raut wajah Ryan yang terlihat begitu aneh bagi Defa.
"Kamu kenapa ka?" Tanya Defa pada Ryan.
"Hah? aku gapapa ko." Ucap Ryan dengan sedikit kaku.
"Oh iya kamu inget kenapa kamu bisa kaya gini?" Tanya Ryan berusaha mengalihkan pembicaraan. Dan untungnya teman-teman Defa langsung mengangguk karena ingin tau juga.
Defa pun berpikir sejenak sebelum akhirnya bercerita."Yang aku inget, waktu itu aku buka pintu karena ada yang mencet bel tapi pas aku buka gak ada siapa-siapa dan waktu aku ngebalik tiba-tiba ada yang mukul kepala aku." Ucap Defa membuat semua raut wajah yang mendengarnya menjadi aneh, bahkan bingung.
.
Di sisi lain Rio sedang duduk sendiri di taman yang ada di area kampus, walau ini sudah jam pulang tapi Rio rasanya masih ingin di kampus, sedangkan Amanda langsung pergi menjenguk Defa.
Rio di taman bukannya sedang duduk diam melainkan sedang memikirkan semua kejadian yang terjadi pada Defa. Walau Rio hanya mendengarnya dari Amanda, tetapi tetap saja kejadian yang menimpa Defa begitu aneh dan membingungkan. Sampai akhirnya datanglah kedua temannya yaitu Radit dan Faiz yang menghampiri Rio dan membuyarkan lamunannya.
"Lo kenapa?" Tanya Radit yang dari kejauhan sudah melihat Rio yang sedang kebingungan.
"Lo udah tau soal Defa ?" tanya Rio pada Radit dan Faiz.
"Emang Defa kenapa?" Tanya Faiz balik yang sepertinya belum mengetahui apapun.
"Hmm tapi gue belum tau kronologisnya." Jawab Radit dan Rio mengangguk-anggukan kepalanya.
"Lo ngerasa aneh gak sih?" Tanya Rio dengan menyerngitkan dahinya dan kini Radit juga terlihat sama bingungnya dengan Rio. Berbeda dengan Faiz yang kini malah cemberut.
"Anjir gue dikacangin!" Teriak Faiz membuat Rio dan Radit kini menoleh ke arah Faiz.
"Oh tadi lo yang nanya, gue kira makhluk gaib." Ucap Rio membuat wajah Faiz tambah cemberut karena dibilang makhluk gaib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us (Sequel A Cool Boy)
Roman pour AdolescentsBercerita tentang Ryan dan Defa di masa kuliah. Semakin lama mereka membangun hubungan semakin banyak juga gangguan yang mereka hadapi. Ini adalah cerita bagaimana mereka melewati masa-masa sulit untuk bisa bersama. Sequel of A Cool Boy