Chapter 20

8.2K 365 7
                                    

🇲🇨Selamat Hari kemerdekaan Republik Indonesia🇲🇨Dirgahayu RI ke-72😘Jayalah terus negeriku 😘😍

...........................................................


Usia kandungan prilly memasuki bulan ke-4. Perutnya terlihat membuncit membuatnya susah untuk bergerak. Tak jarang pula prilly mengalami morning sick saat di pagi hari. Beruntung prilly mempunyai suami yang siaga seperti Ali. Bahkan Ali dengan senang hati menggantikan tugasnya membersihkan rumah mulai dari mengepel, menyapu, mencuci dan memasak. Meski, Ali merasa bingung saat mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi ia bertanya pada istri sepupu prilly. Karena keseringan mengerjakan pekerjaan rumah akhirnya Ali menjadi fasih saat mengerjakan pekerjaan rumah dan ia pun juga merasakan bagaimana lelahnya dan capeknya mengerjakan pekerjaan rumah. Ali menjadi terbayang saat prilly mengerjakan pekerjaan rumah sendiri dengan keadaan hamil. Ali menjadi tak tega apalagi pekerjaan rumah sangatlah melelahkan dan bikin punggung rasanya remuk.

Ali memang tahu perihal kehamilan prilly. Namun, hanya satu yang Ali tak tahu yaitu tentang penyakit yang diderita prilly. Prilly sengaja tak memberitahu Ali tentang penyakitnya. Prilly takut jika Ali terbebani olehnya makannya ia tak memberitahu Ali tentang penyakitnya.

Pernah prilly merasakan pening di kepalanya dan hidungnya mengeluarkan darah. Hal itu membuat Ali khawatir serta kalang kabut karena prilly. Saat Ali ingin membawa prilly ke rumah sakit. Prilly malah menolak dan mengatakan jika ia hanya kurang istirahat. Ali hanya pasrah saja saat prilly tak mau dibawa ke rumah sakit. Meski, dalam hatinya Ali merasa ada yang prilly sembunyikan darinya. Ali mencoba berpikir positif tentang prilly mungkin saja prilly belum siap mengatakannya pada Ali.

........

Ali dibuat pusing, bimbang, serta bingung harus bagaimana. Baru saja Ali mendapat telfon dari Baja. Baja mengatakan kalau Desta juga sedang hamil darah dagingnya. Ali mengacak rambutnya frustrasi kenapa semua terjadi secara bersamaan. Kenapa pula Desta hamil disaat prilly sedang hamil darah dagingnya juga. Ali mencoba menetralkan dan mengendalikan dirinya sendiri agar tak terlihat mencurigakan di depan prilly.

Ali menghampiri prilly yang bersandar di sandaran ranjang dengan memijit keningnya pelan. Ali cemas saat melihat wajah prilly yang pucat.

"Kamu kenapa sayang? Hmm... "  tanya Ali dengan raut cemas sembari mengelus pipi prilly dan tangan yang satunya memijit kening prilly.

Prilly menggeleng sembari tersenyum pada Ali.

" Aku gak papa Ali,mungkin ini efek aku telat makan. "

"kemarin pas ditanya kamu bilang kurang istirahat dan sekarang pas ditanya juga kamu bilang telat makan. Ayolah sayang lebih baik kita cek kondisi kamu di rumah sakit takutnya ada apa-apa sama kamu dan bayi kita."  

"Ali, gak usah berlebihan deh. Lagian aku kan cuman telat makan aja kok gak lebih. "

" huffttt... Kalo kamu memang telat makan lebih baik kamu makan sekarang biar aku ambilin makanan buat kamu."

Prilly mengangguk, Ali keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambilkan makanan untuk prilly.

Selang beberapa menit, Ali kembali ke kamarnya membawa makanan untuk prilly.

"sini makan biar aku suapin. Buka mulutnya aaa... " 

Prilly hanya menurut saja saat Ali menyuapinya dan menyuruhnya buka mulut.

Ku Ikhlaskan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang