Chapter 29

7.2K 336 7
                                    

"Kaia... Prilly...."

Suara Ali tercekat, bingung harus menjawab apa pertanyaan kakaknya yang menanyakan keberadaan prilly.

Sedangkan mamanya, wajahnya sudah pucat dan ketakutan. Takut, jika nanti Kaia tahu kalau prilly telah tiada dan takut juga kalau kaia tahu kalau prilly di perlakukan tak baik oleh dirinya.

Kaia menatap Ali dengan serius. Sepertinya ia tak sabar menunggu ucapan Ali. Ia menaikkan sebelah alisnya karena Ali suara Ali seperti tercekat.

"Ya, prilly kenapa li. " tanyanya yang sudah tak sabaran.

Ali meneguk air liurnya dengan perasaan gugup.

" prilly... Prilly... Sudah tiada kak. " ucap Ali lemas menundukkan kepalanya dengan tatapan sendu dan suara lirih.

Kaia membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Ia terkejut bukan main. Tiba-tiba saja air matanya jatuh membanjiri wajah cantiknya.

" A.. aapa..bagaimana bisa li?"

"Prilly sempat kritis dan pihak medis terpaksa mengangkat janinnya karena waktu itu kondisi prilly sangat tidak memungkinkan. Satu hari Setelah pengangkatan janin, prilly telah tiada kak. " ucap Ali lirih dengan pandangan menerawang saat-saat prilly tidak berdaya dan ia tidak menemani prilly saat itu, bodohnya ia yang lebih mementingkan Desta daripada prilly orang yang ia cintai.

Kaia menangis sesegukan, tiba-tiba tangisnya terhenti. Tatapannya beralih pada mamanya yang kini duduk di samping papanya yang juga menangis sesegukan. Ia menatap mamanya nyalang, tersirat amarah yang akan ia luapkan pada mamanya.

"Ini semua gara-gara mama. " tunjuknya menatap mamanya dengan amarah.

Ny Resi semakin terisak. Entah kenapa perasaannya menjadi tak enak. Ia merasa, kalau Kaia mengetahui perbuatannya pada prilly.

Ali hanya diam menatap Kaia yang kini sedang dilanda amarah akan kepergian prilly.

"Kaia udah tau semua apa yang mama perbuat sama prilly. Kaia tau semuanya ma, tau bagaimana sakitnya prilly saat mama bentak dan mama anggap dia pembantu. Dan yang paling menyakitkan lagi bagi Prilly, ketika mama menikahkan Ali dengan Desta yang jelas-jelas perempuan itu perempuan yang Ali gak kenal dan Ali gak cinta. " tumpah sudah semua luapan amarah yang kaia pendam saat ini.

" Kaia juga tau kalau mama sekarang udah berubah. Mama yang sekarang bersikap lembut gak kayak dulu. Sekarang Kaia tau apa penyebab mama berubah. Ternyata mama berubah karena sebuah penyesalan dan perasaan bersalah mama pada prilly. Jadi, mama menyesal dan sadar di saat prilly udah gak ada. Yaampun, kaia kecewa sama mama. Perlu mama tau, tanpa kalian semua ketahui. Kaia sering bertanya pada pembantu disini buat nanyain kabar prilly dan Baja. Ya, Baja. Kaia juga bertanya pada Baja tentang semua perlakuan mama pada prilly. Tapi, soal prilly yang tiada. Kaia gak tau. Dan sekarang ini Kaia tau kalau prilly udah gak ada. " lanjutnya yang kini tangisnya semakin kencang dengan suara tercekat.

Ny Resi diam dengan tangis yang semakin mengencang. Tn Firdausi menenangkan Ny Resi yang tubuhnya bergetar hebat.

Kaia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tangisnya pecah, sungguh ia sangat kecewa pada mamanya. Mama yang selalu ia banggakan, mama yang ia prioritas pertama kini berbuat kesalahan yang sangat fatal. Kini semua hanya tinggalah penyesalan yang teramat dalam.

"Ma.. Mama.. Khilaf kaia. Mama menyesal, mama sadar. Mama minta maaf. " ucap Ny Resi dengan suara tercekat di sela-sela tangisnya.

" Apa dengan mama minta maaf bisa membuat prilly kembali? Tidak ma! Kaia kecewa sama mama. "

Ku Ikhlaskan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang