Chapter 17

7.4K 382 2
                                    


Usia kandungan prilly memasuki bulan ke 2. Tetapi, Ali belum mengetahui jika prilly sedang mengandung. Hanya Tn Firdausi dan ketiga pembantunya yang mengetahui jika prilly hamil. Bahkan, Ny Resi pun tak tahu jika prilly hamil.

Sebenarnya prilly ingin memberitahukan kabar kehamilannya pada Ali. Namun, melihat sikap ali yang semakin hari semakin banyak berubah dan bahkan, tak jarang pula Ali semena-mena padanya. Ali seperti tak pernah menganggapnya. Alinya sudah berubah. Pupus sudah harapannya yang ingin membangun bahtera rumah tangga yang harmonis. Semua harapannya tinggal angan saja.

Beruntung sekali prilly memiliki pembantu yang begitu sangat menyayanginya. Di saat Ali suaminya tak perduli padanya, masih ada pembantunya yang siap melayaninya dan tak jarang pula pembantunya yang menuruti semua ngidamnya. Papa mertuanya hanya mengawasinya  melalui satpam yang berjaga di rumahnya.

.
.
.
.

Dentingan sendok yang terdengar di  meja makan. Terlihat Ali, prilly, Tn Firdausi, Ny Resi, dan Desta. Mereka sama-sama bungkam dan menikmati sarapan mereka masing-masing.

Namun, tak terkecuali pada prilly. Gadis itu nampak tak memakan makanan sama sekali. Ia hanya meminum secangkir teh hangat. Entah, ada apa dengan gadis itu. Mungkin ia sedang tak bernafsu makan.

Tn Firdausi memaklumi jika menantunya hanya meminum secangkir teh hangat tanpa memakan makanan sedikitpun. Tadi sebelum sarapan, pembantunya memberitahunya jika prilly saat bangun tidur mengalami morning sick. Mungkin karena itu, membuat menantunya itu tak enak makan. Terkadang Tn Firdausi begitu iba dengan nasib yang dialami menantunya itu. Ia juga begitu kecewa kepada putranya yang memperlakukan prilly semena-mena tanpa memikirkan betapa sakitnya hati prilly. Tn Firdausi berharap semoga putranya beserta istrinya segera sadar atas apa yang mereka lakukan kepada prilly selama ini.

.
.
.

Bik Shofi memasuki kamar prilly diikuti Bik lala dan bik Meyza di belakangnya dengan membawa nampan berisi bubur, teh hangat serta susu untuk ibu hamil.

"Assalamualaikum non, "  salam mereka bersamaan ketika memasuki kamar prilly.

Prilly menatap kearah pintu kamarnya dan mendapati ketiga pembantunya yang tersenyum hangat padanya.

" waalaikumsalam bik, "  jawab prilly.

" Non kenapa? "  ucap bik shofi khawatir tatkala menaruh nampan ke atas nakas dekat kingsize.

" aku gak papa kok bik, cuman masih mual-mual sama pusing aja. "  ucap prilly seadanya karna memang ia merasa mual dan pusing.

" ape lebih baek kite cek ke dokter aje non, takutnye ada apa-apa gitu ame kandung serta kondisi non. "  ucap bik lala.

" apaan sih bik, cuman mual sama pusing aja kok sampek cek ke dokter." ucap prilly.

"apa salahnya non kita cek kondisi non ke dokter takut kandungan non kenapa-napa. "  ucap bik Meyza.

" aku gak papa bik "  ucap prilly seraya meyakinkan ketiga pembantunya yang khawatir akan kondisinya saat ini.

" mmm.. Non lusa check up ya."  ucap bik shofi mengingatkan jika lusa waktunya prilly check up.

"iya bik "  ucap prilly.

" Non, maap ye non. Lala ame Meyza kagak bise nemenin non check up gegara ntu tuh cabe-cabean goceng yang merintahin kite bedua buat ikut tuh cabe shopping ke mall. "  ucap bik lala kesal.

" hooh non, jadi Meyza ame lala tepaksa nurutin tuh perintah cabe. Jadi, lusa non check up ame bik shofi di sopirin ame mang Rassya Ekhemmm.... "   ucap bik Meyza seraya melirik bik shofi yang salting.

Ku Ikhlaskan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang