2 hari sudah Ali tak memberi kabar pada prilly. Berulang kali pula prilly menghubungi Ali namun nomor Ali tak aktif dan hanya suara operator yang terdengar.
Prilly merasa ada yang Ali sembunyikan darinya. Prilly harus cari tahu kebenarannya. Setelah cukup lama prilly termenung. Tanpa menunggu lama, prilly meraih ponselnya yang ia letakkan di saku baju muslimah yang ia kenakan.
Prilly mendial nomor Baja. Hanya baja satu-satunya yang bisa ia tanyakan karena baja tahu semua tentang keluarga Ali. Jika prilly bertanya pada Papa mertuanya, ia takut mengganggu papa mertuanya yang bekerja. Jadi, ia lebih baik bertanya pada baja.
Selang beberapa menit, terdengar suara baja di seberang sana.
Via telfon
"assalamualaikum "
" waalaikumsalam, ya ada apa prill? "
" maaf sebelumnya ja kalo aku ganggu kamu "
" gak papa kok santai aja kali cuman ke gue juga. Ada emang prill? "
" Aku mau nanya sesuatu sama kamu ja "
" sesuatu? Apaan prill kek lagunya syahrini aja lu ahhh... "
" mmm... Tentang Ali ja"
"Ali? Ada apa sama Ali? "
" Ali beberapa hari yang lalu balik ke jakarta dan dia bilang katanya dia harus menghandle pekerjaan disana. "
" menghandle pekerjaan? Lah, kan ada gue. "
" loh, katanya kamu ngurusin proyek di luar kota. "
" yaampun prill, gue disini kali masih di jakarta noh. "
" berarti.... Ali bohong sama aku ja "
" udah lo tenang aja dulu prill entar gue cari tahu penyebab Ali balik ke jakarta. "
" makasih ja"
"yoi, nantik gue telfon lo "
" sekali lagi makasih ja"
"ye prill santai aja kali lu kan juga sepupu gue yekan... "
" yaudah aku tutup dulu telfonnya ja, assalamualaikum. "
" yoi, waalaikumsalam prill.. "
Tuttt....
Prilly meremas dadanya kuat. Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya meluncur begitu deras dari pelupuk matanya. Ia tak menyangka Ali berbohong padanya. Segitu tak betah kah Ali tinggal bersamanya Sampai-sampai urusan pekerjaan yang dijadikan alasan untuk kembali ke Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Ikhlaskan Dirimu
FanfictionCinta tak direstui?? Itulah yang dirasakan oleh dua insan yang saling mencintai ini 'Ali Fachri Firdausi dan Aprillya Putri Anastasya' Mereka berjuang untuk mendapat restu dari ibu Ali dan perjuangan mereka mendapat hasil yang memuaskan. Namun...