Chapter 9

5.9K 370 3
                                    

Happy Reading guys 😘


Cklekk...

Bunyi pintu yang terbuka. Betapa terkejutnya bik Shofi ketika melihat Prilly tergeletak di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah serta wajahnya yang pucat.

'Sungguh miris nasib prilly'

Bik shofi menghampiri Prilly yang pingsan di lantai.

"Yaallah Non prilly kenapa atuh. "  ucap bik shofi seraya menepuk pelan pipi prilly.

Tak banyak membuang waktu, bik Shofi keluar dari kamar prilly dan berlari menuju dapur memanggil Bik Lala, bik Meyza serta Mang Rassya selaku Satpam penjaga rumah Ali.

Mang Rassya mengangkat tubuh mungil prilly menuju mobil.

Mang Halik pun segera melajukan mobilnya menuju Rumah sakit diikuti Bik Shofi, bik lala yang memangku kepala prilly di jok belakang. Sedangkan bik Meyza duduk di jok penumpang tepat di samping mang Halik.

"aduhhh... Non prilly ini kenapa teh. "  ucap bik Lala cemas dengan tangan yang memegang minyak kayu putih di dekatkan ke hidung prilly berharap prilly segera sadar.

Namun Nihil, prilly tak membuka matanya sedikitpun.

" kenapa sampek begini atuh Shofi. "  ucap bik Meyza tak kala cemas dari bik shofi dan bik lala.

" shofi mana tau atuh memey, tadi teh shofi pas mau masuk kamar non prilly tiba-tiba udah tergeletak di lantai. "  ucap bik shofi

SKIP

Sampai di Rumah sakit, prilly segera di bawa ke ruang UGD diikuti bik Shofi, lala, Meyza dan Mang Halik.

" Maaf mbak anda silahkan tunggu di ruang tunggu biarkan kami menangani pasien. "  jelas suster menutup pintu ruang UGD dan diangguki Bik shofi dan yang lainnya.

" mang halik pulang atuh, nanti kalo Ny Resi tanya kita kemana mang halik tinggal bilang aja kalo kita lagi belanja  dan jangan bilang kalau non prilly lagi ada di rumah sakit. "  jelas bik shofi kepada mang halik dan diangguki mang halik.

Mang halik segera keluar rumah sakit menuju pulang.

Di kursi tepat di depan UGD, Bik Shofi, lala dan Meyza cemas sekaligus panik menunggu prilly yang ditangani pihak medis.

" Shofi, what kite news den Ali aja yakk soal keadaan non prilly. "  ucap bik lala pada bik shofi.

" isshhh... Lala jangan atuh den Ali teh ada di luar kota, kasian atuh den alinya. "  timpal bik Meyza yang sedari tadi diam.

" bener atuh kata memey atuh lala, kesian den Ali. Kita jangan kasih tau siapa2 dulu terutama den Ali. Tunggu nanti setelah non prilly sadar,kita tanya sama non prilly. "  ucap bik shofi.

" hooh, bener itu kata shofi atuh lala."  ucap bik Meyza menyetujui ucapan bik shofi.

"hmmm... Iya juga atuh. "  ucap bik lala.

30 menit berlalu....

Citttt...

Bunyi decitan pintu ruang UGD membuat bik shofi, lala dan Meyza yang duduk di ruang tunggu serempak berdiri melihat dokter keluar dari ruang UGD.

Ku Ikhlaskan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang