Chapter 27

8.2K 386 6
                                    

Ali melangkahkan kaki jenjangnya memasuki rumahnya yang telah lama tak ia datangi. Saat memasuki rumah, terlihat mama dan papanya yang sudah berdiri di depan pintu menyambutnya dengan senyum hangat. Ali menaikkan satu alisnya heran, tumben sekali mamanya menyambutnya dengan senyuman hangat. Biasanya mamanya tak pernah menyambutnya seperti ini sekalipun ia pergi ke luar negeri. Karena mamanya selalu sibuk belanja, belanja dan belanja bersama Desta. Desta? Kemana perempuan itu? Biasanya Desta bergelayut manja pada mamanya kalau dirinya tidak menyapanya sehingga mamanya memarahinya. Ahh... Sudahlah Ali tak mau ambil pusing tentang itu. Kali ini yang ada di pikirannya adalah, apa maksud mamanya menyuruhnya kembali ke Jakarta dan menyuruhnya untuk membawa prilly kembali ke rumahnya. Ia terheran-heran akan sikap mamanya yang menurutnya telah berubah.

Ny Resi menatap Ali dengan maya yang berkaca-kaca. Ia langsung memeluk Ali putra bungsunya yang amat ia sayangi. Ia memeluk ali sangatlah erat karena ia sangatlah rindu pada putra bungsunya itu. Tangisnya semakin pecah tatkala Ali tak membalas pelukannya sama sekali. Hatinya sakit saat Ali hanya diam tanpa berniat membalas memeluknya atau mencium tangannya seperti yang Ali lakukan pada papanya. Orang tua mana yang tak sakit saat ia menyambut kedatangan anaknya tetapi anaknya sedikitpun tak meliriknya. Hati Ny Resi rasanya hancur saat Ali bersikap dingin padanya. Tangisnya pecah seiring dengan rasa rindu yang teramat dalam serta ngilu di ulu hatinya yang bercampur menjadi satu sehingga tangisnya pecah saat itu juga. Tenggorokannya tercekat akibat tangisnya. Ia mengelus pipi putra bungsunya dengan penuh kerinduan. Sedangkan Ali hanya diam dengan tatapan dinginnya.

"mama kangen kamu nak,,, " suaranya tercekat.

Lagi dan lagi Ali hanya menatapnya dingin tak berekspresi. Tak lama setelah itu, Ny Resi celingak-celinguk mencari prilly karena sedari tadi saat ali datang hanya bersama Baja.

" Prilly mana nak? "

" untuk apa mama bertanya dimana prilly? Apa mama belum puas buat prilly menderita dan tersiksa? Apa belum cukup buat mama penderitaan prilly selama ini yang selalu mama caci maki? " tanya Ali lantang penuh emosi menatap mamanya dengan luapan emosi yang menguasai dirinya.

" Tidak li tidak, bukan itu maksud mama. Mama cuma mau meminta maaf sama prilly atas apa yang udah mama perbuat ke prilly. "

" Itu hanya bualan semata. " Ali tersenyum kecut.

" Mama serius li. Mama sangat menyesal atas apa yang mama perbuat ke prilly. Mama sadar, kalau prilly wanita yang tulus dan berhati mulia. Ma... Mama... Mama me,, nye,, sal,, "

" semuanya udah gak ada gunanya lagi ma. Permintaan maaf mama udah gak berarti. "

" Ma,, maksud,, ka,, kam,, kamu?"

Ali menghela nafasnya sejenak menetralisir rasa sesak di hatinya. Dengan mata yang berkaca-kaca, Ali mengatakan suatu kebenaran tentang prilly yang membuat mamanya membekap mulutnya tak percaya dan papanya yang terkejut bukan main.

"prilly... "

" ada apa dengan prilly li? " Tn Firdausi bertanya dengan wajah khawatir sekaligus cemas takut terjadi sesuatu kepada menantunya.


" Prill,, prilly,, ud,, udah,,, gak,, ad,, ada ma. " Runtuh sudah pertahanan Ali yang sedari tadi berusaha tegar untuk tidak mengeluarkan air mata. Namun, air matanya jatuh terlalu deras dari pelupuk matanya.

" kamu serius li? Kamu gak main-main kan dengan ucapanmu? "

" Ali serius pa dan Ali gak main-main sama ucapan Ali. Prilly,,, prilly sudah tiada pa, prilly pergi meninggalkan ali dengan membawa anak Ali. Ali disini sendiri pa, tanpa adanya cintanya ali." Tangis Ali pecah, tubuhnya melorot ke lantai. Tangisan Ali yang memilukan penuh dengan kesediaan yang teramat dalam.

"Mama belum meminta maaf sama prilly, tapi,, tapi,, prilly sudah pergi. Mama berdosa pada prilly pa. Mama menyesal pa atas apa yang mama perbuat pada prilly dulu. Mama menyesal pa. "  Ny Resi histeris dalam pelukan Tn Firdausi. Tak bisa ia bayangkan sebelumnya jika orang yang telah ia sakiti, siksa dan caci maki kini telah pergi untuk selamanya. Ia menyesal sangatlah menyesal. Rasa menyesal dan bersalahnya sangat dalam. Ia menangis sejadi-jadinya mengingat betapa kejamnya ia dahulu pada prilly. Tangannya meremas dadanya kuat. Rasa penyesalannya amat teramat dalam. Dalam pikirannya kali ini adalah ia ingin meminta maaf kepada prilly.

"mama mau mengunjungi tempat peristirahatan prilly li. " ucapnya dengan suara tercekat.

Ali mengangguk dalam tangisnya. Ny Resi memeluk erat tubuh putra bungsunya yang rapuh.

" kamu yang kuat sayang. Anak mama kuat. "

" Ali gak bisa hidup tanpa prilly ma. Ali gak punya semangat hidup tanpa cinta Ali. "

" Anak mama kuat, anak mama bisa lewatin semua cobaan ini dengan tegar."

" Semoga. " ucap Ali lirih.

" dimana tempat pemakaman prilly? "

" Di Bandung ma. "

" mama mau kesana sayang, mama mau mendoakan prilly diatas sana."

"iya ma. "

***

Ali duduk di kursi yang tersedia di balkon kamarnya. Ia memeluk sebuah bingkai yang terdapat foto prilly.

Ia menatap lekat foto prilly yang tengah ia peluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia menatap lekat foto prilly yang tengah ia peluk. Di bingkai itu terlihat prilly dengan senyum manisnya dengan hijab berwarna abu-abu dan baju muslimah berwarna coklat. Prilly terlihat sangatlah cantik. Ali mengusap bingkai itu dengan air mata yang mengalir.

"Sayang, aku kangen kamu. " ucapnya dengan isakan yang memilukan.

" Bahagia kamu di surga sana sayang." Ali menatap langit sambil sesekali mengecupi foto prilly. Tak bisa ia pungkiri jika saat ini dirinya sangatlah merindukan prilly. Rasa cintanya pada prilly semakin hari semakin bertambah besar. Tangisnya pecah lagi untuk yang kesekian kalinya. Ia menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Ia melihat bintang yang paling terang diantara bintang-bintang yang lain. Saat melihat bintang yang paling terang itu, sepercik wajah cantik prilly terbayang di benaknya.

"Bahkan di saat-saat seperti ini, hanya kamu yang mengisi seluruh otak dan pikiran aku. " Ali tersenyum menatap bingkai foto prilly. Senyuman lirih penuh dengan luka yang teramat dalam, menyesakkan dada.


________

Hay... KID come back 😉makin kesini makin Gaje ya 😅

Vote + Coment

Pamekasan, Madura, Jawa Timur

10 September 2017

♡ KID ♡

Ku Ikhlaskan DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang