Because Of You [Jeon Jungkook]✓

five

Happy reading❤❤❤

Jangan lupa vote & comment.

Saat semua dari kami sudah selesai makan.

Appa Jungkook kembali membuka pembicaraan.

"Nak Hyunra, aku ingin mengetahui lagi tentang dirimu," kata appa Jungkook.

"Appa, tolong berhenti menanyai Hyunra," balas Jungkook cepat.

"Aku bertanya dengan Hyunra. Bukan dengan Jungkook. Apakah kau cemburu, karena appa terus bertanya pada yeoja-chingumu ini?" Appa Jungkook menggoda anaknya itu.

Aku hanya bisa tertawa kecil melihat ayah dan anak ini.

"Ahjussi, apakah ingin mengenalku lebih jauh?" tanyaku.

Appa Jungkook mengangguk.

"Aku seorang yatim piatu. Ayahku meninggal 3 tahun yang lalu dan ibuku 1 tahun yang lalu," kataku dengan senyuman di akhir.

"Maaf nak, aku tidak mengetahui jika kedua orangtuamu sudah tiada"

"Daritadi kan sudah kukatakan bahwa jangan bertanya padanya," celetuk Jungkook kembali.

"Tidak apa-apa, ahjussi"

"Begini kalau begitu kita ganti topik. Apakah kau mempunyai panggilan sayang untuk Jungkook?"

"Panggilan sayang?" tanyaku kembali.

"Tentu saja punya. Kami ini kan sepasang kekasih," aku merasakan pipiku memerah saat Jungkook mengatakan itu.

Tapi, Hyunra kau harus ingat kalau saat ini kau hanya dalam sebuah permainan.

"Jungkook... aku ingin Hyunra yang menjawab"

"Ah panggilan sayang yah. Seperti yang Jungkook bilang"

"Apa itu?"

"Hmm. Kookie!"

Kookie.

Nama itu tiba-tiba terlintas dipikiranku.

Kookie.

Apakah itu terdengar aneh?

Tapi aku menyukainya.

"Kookie? Itu terdengar sangat manis," puji appa Jungkook.

"Ah iya," aku tersipu malu.

"Appa, sudah saatnya kita pulang. Ini sudah jam 9. Besok aku dan Hyunra masih harus bersekolah," kata Jungkook sambil melihat jam di tangannya.

"Iya. Kau antarlah Hyunra pulang."

Jungkook berdiri.

Aku pun ikut berdiri.

"Ahjussi, aku pamit pulang. Terima kasih makan malamnya," aku berpamitan.

♥♥♥

Saat ini, aku masih dalam perjalanan bersama Jungkook.

Daritadi kami hanya berdiam.

Hening.

Kami seperti orang yang tidak saling mengenal.

"Kookie?" Jungkook tiba-tiba membuka pembicaraan.

Aku hanya menatapnya bingung.