Because Of You [Jeon Jungkook]✓

ten

Happy Reading...

Jangan lupa vomentnya💟💟💟

.
.
.
.
.

"Kita saling menyukai bukan?" tanya Jungkook.

Hyunra menganggukkan kepalanya.

"Jadi, maukah kau menjadi kekasihku?"

"Hei, aku menerima permintaanmu untuk menjadi kekasih bohonganmu itu. Bagaimana mungkin aku menolak permintaanmu yang tadi," kata Hyunra dengan menampilkan senyum terbaiknya.

"Benarkah?"

"Ya."

Jungkook mencium tangan Hyunra.

"Terimakasih."

"Untuk apa?" Hyunra kebingungan.

"Untuk semuanya."

"Iya, Kook." Hyunra mengelus tangan Jungkook lembut, "tapi, aku ingin kau berjanji satu hal."

"Apa itu?"

"Aku harap kau tidak akan meninggalkanku. Kau tahu? Sudah banyak orang terdekat yang meninggalkanku. Yang tersisa hanyalah Eunbin. Keluargaku yang lain berada di Daegu. Mereka mengunjungiku beberapa kali saja."

"Mulai hari ini, akan bertambah satu orang yang tidak akan meninggalkanmu. Aku harap, diriku ini bisa menepati janji itu."

"Aku percaya padamu," Hyunra tersenyum kecil.

"Terima kasih karena sudah memberi kepercayaan itu padaku, Hyunra-ya."

Hari ini mungkin hari terbahagia bagi Hyunra dan Jungkook. Ya, mereka berdua telah resmi menjadi sepasang kekasih.

Jungkook telah menyatakan perasaannya kepada Hyunra. Dan bahagianya, Hyunra memang mencintai Jungkook.

"Apakah hari ini kau merasa senang?" tanya Jungkook kepada Hyunra.

"Tentu saja. Aku sangat senang karena faktanya orang yang aku cintai ternyata mencintaiku juga. Bukankah itu hal terindah? Saat cintamu terbalaskan."

"Ah iya. Aku juga merasa sangat senang."

♥♥♥

"Kau tahu kan apa tugasmu?"

"Tentu saja. Kau tahu kan berapa yang akan kau bayar?"

"Hei, tenang saja. Kau fikir aku tidak bisa membayarmu apa!?"

"Baiklah, sampai jumpa"

♥♥♥

"Tinggalah sebentar. Aku akan membuatkanmu makanan," ajak Hyunra.

"Baiklah, jika kau memaksa."

"Aku tidak memaksa," Hyunra menjadi kesal.

Jungkook terkekeh, "ini kemauanku. Ah aku tau, kau sangat pintar memasak dan juga masakanmu itu enak."

"Pujianmu itu hanya alasan kan?"

"Tidak. Aku benar memujimu kali ini."

"Jadi, yang waktu kita pergi makan malam bersama appamu. Itu hanya alasan?"

"Ah yang itu? Kau masih mengingatnya???"

"Tentu saja."

"Yang itu juga aku benar-benar memujimu."

"Jangan bohong."

"Aku tidak bohong."

Mata Hyunra mulai menyelidik.