Esok paginya, nggak kayak kemarin pagi keduanya bangun kesiangan, Yujin dan Doyoung sama-sama bangun gara-gara alarm hape Yujin yang berbunyi tiga oktaf, nyaris bikin kaca jendela bergetar.
Yujin ngelirik Doyoung yang bangun dari tempat tidur. Enak banget tidur di situ, pasti nyenyak tidurnya, hmm...
"Hari ini kita sarapan apa?" tanya Yujin berjalan menuju dapur dengan mata setengah melek.
"Apapun deh selain roti. Roti panggang kek, roti bakar kek, roti isi kek, roti selai-pokoknya jangan roti. Gue udah eneg makan roti tiap pagi."
"Terus kita makan apa, dong? Makan batu? Lagian kalo masak nggak bakalan sempet," keluh cewek itu sambil nengok ke arah jarum jam yang udah nunjukin pukul tujuh tepat.
"Lu beliin bubur yang di perempatan aja. Tau kan?"
Alis Yujin langsung berkerut. "Maksud lu, gue yang beli, gitu?"
"Iyalah, gue mau mandi," kata Doyoung jalan menuju kamar mandi. "Pake uang lu dulu, ya. Uang cash gue abis, belum ambil di ATM soalnya."
Belum Yujin nyahut, pintu kamar mandi udah ditutup. Bisa bayangin gedeknya Yujin. Kalo di komik-komik nih, wajahnya sekarang udah berapi-api.
Dengan wajah baru bangun tidur, rambut awut-awutan, dan masih memakai piyama, dia ngambil dompet dan melangkah gontai ke luar apartemen.
Yujin turun dari lift dan pergi ke tempat bubur yang Doyoung maksud. Nggak ngantri lama-lama, dia pulang membawa satu bungkus kresek item cukup besar berisi dua bungkus bubur komplit. Kata Doyoung sih buburnya enak, tapi Yujin belum pernah coba.
Dia tuangin bubur miliknya ke mangkuk kesayangannya bergambar Hello Kitty. Baru aja dia makan tiga suap, pintu kamar mandi terbuka dan Doyoung pun keluar.
"Lu udah beli?" tanyanya sambil pegang dasi di tangannya. Dia belum berseragam lengkap, hanya celana, kemeja yang belum dimasukin, dan rompi yang belum dikancing. "Wah, kayaknya enak, nih," kata Doyoung memandangi bubur milik Yujin.
"Gue mau makan pas lu udah keluar. Nyebelin banget sih."
"Kok cuma beli satu? Satu lagi buat gue mana?"
"Tuh!"
"Asik... Tumben lu baik," kata Doyoung nyengir-nyengir nggak jelas. Yujin memutar bola matanya. "Met makan!"
Buburnya enak dan tergolong murah walaupun dia pesan komplit. Yujin aja lahap makannya, sampe-sampe dia udah abis setengahnya.
"Gue mau mandi dulu... Inget, jangan dimakan!" katanya mengingatkan. Doyoung manggut-manggut.
Sekitar sepuluh menit Yujin mandi dan dia langsung bergegas menuju dapur. Dan dia mendapati mangkuk Hello Kitty-nya udah nggak ada dari pandangan.
Siapa lagi yang ngabisin sarapannya kalau bukan...
"DUYUNGGGG!!! DI MANA BUBUR GUE!?"
Nggak lama kemudian, Doyoung pun nyamperin cewek itu sambil megang mangkuk Hello Kitty yang jelas-jelas punya Yujin.
"Itu kan punya gue! Kenapa lu makanin sarapan gue, hah!?"
"Lu makannya kelamaan, keburu telat kita," kata Doyoung dengan mulut penuh.
Yujin langsung pasang wajah jengkel. "Ihhh!!! Dasar nyebelin! Udah itu uang gue, lu ngabisin sarapan gue, bilang aja lu masih laper kan?"
"Ya udah, nih nih!" Doyoung langsung nyerahin mangkuk itu ke tangan Yujin dan buru-buru ambil tas sekolah sama jaket. Dia sengaja hindarin Yujin supaya dia nggak kena marah.
Yujin natap buburnya yang hampir dihabisin sama Doyoung. "Tuh kan tinggal setengah! Kenapa sih dia tiap hari bikin gue bete?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfiction"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj