Pernikahan mereka berlangsung secara tertutup. Dengan kata lain, hanya pihak keluarga kedua mempelailah yang datang. Bahkan Seola, pacar Wonho, juga Soobin, sahabat Yujin yang paling deket pun nggak boleh datang.
Gaun pengantin Yujin bukanlah gaun putih bertahtakan mutiara mahal buatan desain terkenal, melainkan pakaian tradisional Korea, Hanbok. Begitu juga dengan Doyoung sendiri.
Tapi, Yujin lega ketika Doyoung nggak menciumnya di bibir. Cuma di kening aja. Yah, syukurlah...
Yujin berharap banget orang yang nyium bibirnya adalah orang yang mencintainya dengan tulus, bukan terpaksa kayak gini. Mereka dinikahkan bukan berdasarkan cinta, melainkan perjodohan semata. Entah berapa lama keduanya bisa tahan di satu apartemen-bahkan satu ruang yang sama.
Well, kejadian itu sekitar 2 minggu yang lalu. Di usia mereka yang masih sama-sama berumur 19 tahun, mereka tentunya belum punya rumah sendiri. Oleh karena itu, mereka tinggal di apartemen kakak laki-laki Doyoung yang bernama Gongmyung.
Kamar apartemen Gongmyung memang menyatu dengan kamar mandi, dapur, serta ruang keluarga. Jadi bisa dibayangkan kamarnya cukup luas untuk ditinggali sepasang suami istri yang baru menikah dua minggu yang lalu.
Tinggal satu ruang apartemen yang sama bikin Yujin dan Doyoung berantem. Mungkin quote mereka adalah: "Tiada hari tanpa berantem". Seringnya sih berantem karena hal sepele doang. Contohnya berantem soal tempat tidur.
"Gue yang tidur di atas. Titik," kata Doyoung singkat, padat, jelas.
"Nggak! Nggak bisa! Ladies first, dong!" kata Yujin nggak terima.
"Ladies first nggak berlaku di sini, ya. Ini apartemen kakak gue."
"So? Kalo ini apartemen kakak lu, terus kenapa? Lu nggak berhak ngatur-ngatur, ya!"
"Oh jelaslah! Ini kan dulunya sempet ditinggalin kakak gue, jadi otomatis gue yang berhak ngatur semuanya!"
"Terserah lo ngomong apa, gue nggak peduli. Yang jelas gue tidur di sini, lu di bawah!" Yujin buru-butu rebahin tubuh di atas ranjang. "Yang pertama kali rebahan diri di kasur itu yang menang!"
"Eh, eh! Nggak bisa! Sana, lu tidur di bawah!"
Dan itu memakan waktu kurang lebih... satu jam lah.
Cuma rebutan tempat buat tidur gini doang.
Kadang Doyoung ngalah karena Yujin yang keras kepala. Kadang mereka suit gunting, batu, kertas. Yang menang dia bisa tidur di tempat tidur, yang kalah tidur di lantai atau di sofa. Pernah Doyoung yang menang, Yujin kalah dan dia pun tepaksa tidur di sofa. Pagi-paginya dia bangun dan badannya langsung pegel.
Pokoknya mereka harus adu mulut dulu sebelum tidur. Itu ritualnya.
Yang jelas, mereka OGAH tidur bareng walaupun mereka udah nikah secara hukum.
Tuh kan.
Hal sepele aja bisa jadi perkara besar.
🙈🙉🙊
Yujin mengerutkan matanya ketika sinar matahari mulai menembus tirai kamar. Dia pun bangun, meregangkan kedua tangannya ke atas, lalu nengok ke bawah ngeliat Doyoung yang masih tertidur lelap beralaskan karpet dan bantal. Yap, Doyoung tidur di bawah.
Dengan setengah mengantuk, tangannya meraih hape di laci sebelah.
"Sialan," umpatnya pelan. "Gue telat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfic"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj