Begitu dia sampe di lantai 8, lantai apartemennya, dia ngedenger suara perempuan mengaduh kesakitan...
"Aahhhhhhhhh..."
"Hhhhhhhh...."
"Aahhhhhh... pelan-pelan, Sayang..."
Dan suara itu mengarah ke...
APARTEMENNYA!
Yujin langsung berlari dan sialnya pintu apartemennya itu dikunci. Nggak ragu-ragu dia pun menggedor-gedor pintu itu.
"Heh, kalau kalian lagi berbuat mesum, jangan di sini!"
Suara lengkingan perempuan itu makin keras.
"Aaahhhh, sayang! Sakit..."
Yujin udah mikir yang nggak-nggak. Selagi dia pergi, jangan-jangan Doyoung sama Johyun...
Nggaklah, nggak mungkin! Doyoung nggak suka sama cewek model itu! Tapi... siapa yang nolak sama pesona dan kecantikan Johyun?
"Heh, buka pintunyaaaa!! Kalo nggak mau dibuka, gue gebrak nih!"
Namun suara desahan antara cewek dan cowok itu makin menjadi-jadi sehingga Yujin udah nggak tahan lagi.
"WOIIII, BUKAIN NGGAK!!!!???"
Klek.
Mampus.
Itu siapa yang bukain pintu?
Lho, kok pintu di depannya nggak kebuka?
Lho lho lho.
Doyoung?
Dia ngapain berdiri di ruang sebelah?
"Berisik amat sih lu!"
Yujin diam mematung.
"Lu ngapain berdiri kayak orang bego gitu? Kamar kita tuh di sini!"
Yujin cengo.
YA AMPUN GUE SALAH KETUK!
MAMPUS DEH GUE!
Untung orang di dalem ruangan itu nggak keluar, malah ngelanjutin aktivitasnya. Cewek itu buru-buru masuk ke ruangan dan hempasin tubuhnya di atas sofa. Muka Yujin udah bener-bener merah. Kayak kepiting rebus yang udah siap dimasak.
"Lu ngapain sih gedor-gedor pintu kayak tadi?" tanya Doyoung sambil nutup pintu.
"Gue kira itu apartemen kita! Taunya gue salah!" jawab Yujin ngacak-ngacak rambutnya. "Gue ngedenger ada suara desahan cewek sama cowok-yah taulah mereka ngapain. Dan gue gedor-gedor aja. Gue kira itu lu sama si Johyun!"
"Hah? Gue sama Johyun?" tanya Doyoung nggak percaya. "Astatang, mendingan gue mandi bareng sama temen-temen gue daripada sama dia!"
Muka Yujin masih merah. Gimana nggak malu coba? Untungnya aja sepasang kekasih di dalam-entah siapa pun itu, nggak keluar dan nggak ngomel-ngomel ke dia.
Yujin akhirnya ngelirik ke arah Doyoung. "Lu kenapa belum berangkat ke rumahnya Jaehwan? Katanya mau nginep kan?"
"Bentar lagi kok. Lu nggak mau pisah sama gue ya?"
"Dih najis. Udah ah gue mandi dulu!"
Yujin ambil handuk sebelum masuk ke kamar mandi. Selesai keramas, Yujin keluar dan dapetin Doyoung udah nggak ada. Yap, keliatannya dia udah pergi ke rumahnya Jaehwan.
Bagus! Hahaha... batin Yujin dalam hati.
Dia buru-buru ganti baju pake piyama rilakkuma, sendal boneka Hello Kitty-nya, dan duduk di sofa sambil nyalain televisi. Nggak lupa dia makan martabak.
Keliatan banget martabaknya diambil satu sama Doyoung. Buktinya bungkusan martabaknya nggak ditutup sama dia lagi. Dasar emang.
Akhirnya Yujin nonton Bride of the Water God setelah dia ketinggalan banyak episodenya saking banyak tugas sekolah dan televisinya sering dipake Doyoung buat nonton film sama main PS. Dia pun jadi bisa nonton drama dengan tenang.
Biasanya jam segini mereka lagi makan malem, trus nggak lama kemudian mereka berantem nggak jelas. Mempermasalahkan masalah sepele gitu.
Yujin memandang sekeliling.
Tapi...
Kok jadi sepi begini ya nggak ada si duyung itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfiction"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj