Awal bulan Maret. Well, Yujin dan temen-temennya bakal ngadepin ujian nasional mereka selama tiga hari ke depan. Nggak terasa liburan Natal kemarin.
"Ma, Pa, Kak Wonho sama Kak Seola, doain aku ya!" pamit Yujin sebelum berangkat sekolah.
"Iya, Sayang! Semangat ya!" -Mama.
"Inget, jangan berbuat curang!" -Papa.
"Kalo nilai UN lu bagus, nanti gue traktir jajjangmyeon deh!" -Wonho.
"Nanti kakak juga traktir kamu gelato deh!" -Seola.
Yujin sampai di sekolah jam 7 pas, di mana sekolah masih sepi oleh murid-murid kelas 12. Dia sengaja datang lebih pagi untuk belajar.
Dia melewati lorong-lorong kelas yang kosong sambil bersenandung kecil. Pas lagi jalan, tiba-tiba ada yang narik tangannya.
"Ehh!?" katanya refleks karena kaget.
Yujin menengadah kepalanya ke atas buat liat siapa yang narik tangannya tadi.
Doyoung!?
Yujin kaget sih. Tapi dia nampilin wajah dinginnya. "Kenapa tarik tangan gue segala, hmm?"
"Gue pengen minta maaf sama lu."
Cewek itu tersenyum sinis. "Udah basi tau nggak."
Doyoung bingung ngadepin Yujin gimana. "Lu masih marah sama gue?"
Yujin diem.
"Kita udah diem-dieman hampir lima bulan, Jin. Mau sampe kapan lu terus-terusan marah sama gue?" tanya Doyoung sabar.
Yujin diem lagi.
Sebenernya dia udah nggak marah lagi. Tapi dia gengsi ketemu cowok itu karena dia kangen banget sama Doyoung.
"Young." / "Jin."
"Lu dulu deh yang ngomong," kata Yujin pas nyadar kalo mereka barengan panggil nama mereka tadi.
Doyoung menarik napas dalam-dalam sebelum ngomong,
"Gue... Gue kangen banget sama lu."
Mendengar perkataannya barusan, Yujin yang kepalanya nunduk tadi, mengangkat kepalanya perlahan.
Sama, gue juga pengen ngomong itu barusan, batinnya.
"Tapi kalo lu masih marah ya nggak papa. Gue cuman mau ngomong itu," kata Doyoung dengan suara rendah.
"Lu mau ngomong apa ke gue?"
"Gue... gue juga kangen banget sama lu, Young."
Yujin nundukkin kepalanya lagi, kali ini dia mainin jari jemarinya--pura-pura nyibukkin diri.
Doyoung tersenyum. Dia pun ngangkat dagu Yujin dan...
(anggep aja ini mereka ya wkwkwk)
Mereka nggak tau kalo ciuman mereka diintip sama dua orang yang tengah bersembunyi di balik tembok.
"Soobin nggak liat apa-apa. Soobin masih polos," kata Soobin sambil nutup matanya pake tangan.
"Halah, pura-pura polos lu," sahut Ten. "Eh, Bin, nyobain ciuman yuk."
Cowok Thailand itu mulai monyongin bibirnya dan kepalanya ngedeketin Soobin.
Soobin noyor kepala Ten supaya cowok itu menjauh. "Mimpi lu bisa ciuman sama gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfiction"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj