Yujin POV
Minta maaf duluan?
Hnggg...
Ogah ah, gengsi.
Harusnya dia yang minta maaf ke gue soalnya dia udah bikin gue kesel! Huh!
Lagi enak-enaknya berbaring, tiba-tiba ada yang ngebuka pintu. Sontak gue langsung bangun. Baru aja dipikirin, si duyung bulukan itu pun baru pulang. Wajahnya keliatan bete gitu.
"Kenapa lu?" tanya gue basa-basi, seakan-akan gue nggak tau apa-apa soal istirahat tadi.
Dia cuman geleng kepalanya perlahan dan duduk di sofa, kemudian nyalain TV terus diem.
"Young," panggil gue. Doyoung nggak noleh. Fix deh, dia kayaknya kesel sama gue. Budeg kali ya ini orang? pikir gue dalam hati. Padahal gue lumayan keras manggil dia lho.
Ih tapi apaan sih? Kok cowok ini jadi kayak cewek sih? Padahal cuman dibentak gitu doang langsung ambruk. Payah banget jadi cowok...
"Heh, gue panggil lu tadi, pe'ak," kata gue nyamperin dia.
Doyoung ngangkat kepalanya buat ngeliat ke gue. "Apaan? Nggak liat gue lagi nonton?"
"Dih, jutek amat sih." Gue pun duduk di samping dia. "Young."
"Apaaaaa?" tanya dia dengan nada nggak sabaran. Lama-lama gue tampol juga mulutnya! Hhhh!
"Liat gue elah!"
"Nggak mau," katanya keras kepala. Sumpah deh.
"Liat gue!"
"Nggak!"
"Liat!"
"Nggak!"
Akhirnya mau nggak mau gue tangkup wajahnya dengan kedua tangan gue supaya Doyoung fokus liat ke gue, bukan liat TV.
"Liat gue," ujar gue serius. Wajahnya si Doyoung kaget gitu. Iyalah. Kaga ada angin, hujan, badai, tiba-tiba gue tangkup wajahnya.
"Lu kenapa sih mukanya asem bener? Marah sama gue? Kesel sama gue? Iya?"
Doyoung diem.
"Gini deh, gue minta maaf karena gue bentak lu tadi. Tiba-tiba gue ngerasa bersalah kayak gini. Sorry ya, gue nggak bermaksud," kata gue masih nangkup wajahnya.
"Lu tau kan kalau gue udah laper banget dan lagi nggak mau diganggu? Tapi dengan seenaknya lu sama temen-temen lu ganggu jam istirahat gue," lanjut gue.
Gue nggak tau ini anak mikir apaan. Si Doyoung diem melulu, nggak ngomong apa-apa coba. Apa jangan-jangan dia salting sama gue?
"Ngerti lu?"
Gue makin mencengkeram kedua pipinya dengan tangan gue, sengaja bikin bibirnya jadi monyong. Gemes soalnya.
Ehh...
"Iya ngerti. Lepasin gue," kata Doyoung akhirnya bersuara. Gue lega dengernya. "Tapi asal lu tau aja ya. Gue kesel bukan karena lu."
Gue langsung noleh. "Lah terus lu marah gara-gara apa kalau bukan gue?"
"Ban motor gue kempes," jawabnya lemah.
Gue pasang muka cengo.
Hahh???
Sontak gue nahan ketawa denger jawabannya. "Huffftttt..."
"Jangan ketawain dong! Lu seneng banget liat orang lain menderita!" katanya nimpuk kepala gue pake bantal sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfic"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj