'Dugaanku ternyata salah' gumam Deon sambil tersenyum lega. Entah mengapa ia sedikit senang karena Alia hanya seorang pekerja partime dihotel itu.
————
Deon menghentikan mobilnya saat melihat seorang anak kecil yang tidak asing. Anak itu berjalan riang ditrotoar, sepertinya baru pulang sekolah.
"Hei big boss!" Sapa Deon dari dalam mobil.
Mata John berbinar-binar saat melihat Deon menyapanya, ia tidak percaya akan bertemu Deon lagi.
"Oh hai Deon" Ucap John.
"Kau mau kemana?" Tanya Deon.
"Pulang" Jawab John.
"Apa rumahmu didaerah sini?" Tanya Deon
"Ya diapartemen sana" John menunjuk apartemen yang tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
"Kalau begitu naiklah, aku akan mengantarmu" Ucap Deon sambil membuka pintu mobilnya.
"Kau tidak akan menculik ku kan?" Tanya John dengan wajah polosnya.
Deon tertawa geli mendengar pertanyaan John.
"Apa aku terlihat seperti pencuri anak kecil yang tangguh seperti mu?" Ucap Deon.
"Tentu saja tidak, aku percaya padamu" Ucap John sambil masuk kedalam mobil Deon.
"Kau benar-benar percaya padaku?" Tanya Deon.
John mengangguk cepat.
"Kau kan sudah menjadi temanku, dan kalau kau berani menculikku kakak ku pasti akan membunuhmu" Ucap John sambil tertawa.
"Sepertinya kakak mu terdengar menakutkan" Ucap Deon sambil terkekeh geli.
Mereka berdua tertawa sepanjang jalan. Deon dan John benar-benar terlihat seperti adik kakak sungguhan.
Saat sampai diapartemennya, Deon membelikan beberapa makanan ringan dan ice cream untuk John. John juga mengajak Deon untuk mampir, awalnya Deon menolak tapi saat John mengatakan tidak ada orang diapartemennya maka Deon pun setuju untuk mampir.
"Apa kau dan kakak mu tinggal berdua saja?" Tanya Deon penasaran.
John mengangguk.
"Kenapa? Dan kakak mu biasanya pulang jam berapa?" Tanya Deon lagi.
"Karena kami memang hanya berdua, kakakku memiliki pekerjaan yang banyak jadi dia selalu pulang malam." Ucap John menjelaskan.
"Orang tua kalian?" Tanya Deon.
"Mereka sudah pergi jauh, kata kakak mereka berdua ada dibintang sekarang" Ucap John dengan polos.
Deon merasa bersalah menanyakan hal itu.
"Baiklah big boss, aku harus pulang. Lain kali aku akan mampir lagi" Ucap Deon.
"Sampai jumpa Deon, aku senang berteman denganmu" John mengantar Deon sampai kedepan pintu.
"Me to" Deon melambaikan tangannya.
————
Andira sedang menunggu didepan hotel, hari ini ia pulang sedikit lebih awal karena ingin kencan dengan Nick.
Alia melihat seorang lelaki berjalan kedalam hotel, entah kenapa lelaki itu menarik perhatiannya. Dan ternyata itu lelaki menyebalkan yang akhir-akhir ini bertemu dengannya, Deon.
Alia memperhatikannya bukan karena tertarik pada penampilan Deon, tapi dengan wanita yang dibawa Deon.
Deon dan wanita itu tampak mesra sambil berjalan, sesekali wanita itu mencium pipi Deon.
'Oh bitch' gumam Alia sambil tersenyum meremehkan.
Tapi tidak sampai disitu, sekarang Deon dan wanita itu sedang berciuman dan mereka tidak jauh dari Alia yang berdiri mematung.
"What the fool did?" Alia melirik jam tangannya yang sekarang menunjukkan pukul 10 lewat.
Deon menyadari Alia memperhatikannya tapi ia tidak peduli. Lagi pula karena ini sudah terlalu malam, tidak ada orang selain Alia yang berdiri didepan hotel.
Tiba-tiba mobil hitam milik Nick berhenti didepan Alia. Alia merasa lega karena Nick sudah datang, ia buru-buru masuk kedalam mobil. Alia merasa sial karena melihat tidak laku orang bodoh tadi.
Nick tersenyum saat melihat Deon dan wanita itu sedang bercumbu.
"Sepertinya mereka sangat menikmatinya hingga tidak peduli dimana mereka" Ucap Nick sambil tersenyum.
"Lupakan mereka, dan kemana kita akan pergi?" Tanya Alia pada Nick.
"Sebaiknya kita keapartement mu saja, mungkin John kesepian disana. Aku membawakan beberapa film horor, kita bisa menontonnya kan?" Ucap Nick tersenyum manis.
"Oh thank you honey" Ucap Alia lalu mencium pipi Nick.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA
KAMU SEDANG MEMBACA
Holding Your Hand
Romance"Dengar, jangan pernah menangis dan lupakan bajingan itu. Karna mulai detik ini kau sudah menjadi milikku" Ucap Deon lembut dan mencium kening Alia.