"Sebaiknya kau jauhi Alia, jika kau mendekatinya lagi, maka kau akan tau akibatnya" Ucap Deon dengan nada tak kalah dingin.
"Alia? Kau siapa?" Tanya Nick kesal
"Sudah cukup kau menyakitinya, sebaiknya kau mendengarkan ucapanku dengan baik" Ucap Deon tanpa menjawab pertanyaan Nick, lalu pergi dan memasuki lift.
___________
3 hari kemudian
Alia barjalan memasuki gedung pencakar langit yang ada didepannya, ia menghela nafasnya beberapa kali. Ia terus memikirkan keputusannya untuk kembali bekerja lagi, setelah kejadian yang membuat rasa bencinya dengan Deon semakin banyak.
Kalau bukan karena Niwola yang membujuk agar Alia kembali bekerja, dan karna ia juga harus bekerja dan mendapatkan uang, mungkin Alia tidak akan menginjakkan kakinya lagi disini dan bertemu lelaki yang dijulukinya sebagai anjing gila itu.
"Hai Alia akhirnya kau datang" Sapa Niwola saat melihat Alia keluar dari lift.
"Iya aku disini sekarang" Ucap Alia malas.
"Jangan berekspresi seperti itu, ayo kemari" Niwola memeluk Alia sekilas, dan disambut dengan Alia.
Alia menatap pintu ruang kerjanya.
"Mr.Bradley tidak ada diruangannya, mungkin ia tidak akan datang" Ucap Niwola seakan tau apa yang ada dipikiran Alia.
Alia hanya tersenyum kemudian masuk keruangan tempatnya bekerja.
__________
drrrrrrt drrrrrrrrt
Ponsel milik Alia terus berdering, tapi Alia sama sekali tidak menjawabnya, ia hanya fokus dengan pekerjaannya.
"Nick?" Tiba-tiba suara Niwola hampir membuat Alia meloncat karena terkejut.
"Bukankan dia kekasihmu? Ayo angkat" Ucap Niwola .
"Biarkan saja" Jawab Alia datar.
"Ada apa Alia?" Tanya Niwola serius.
"Im fine" Jawab Alia yang masih fokus dengan komputer didepannya.
"Come on Alia, are not we now friends? Tell me about your problem" Ucap Niwola.
Alia menghentikan kegiatannya, matanya mulai berair. Ia memeluk Niwola, dan Niwola pun membalasnya.
"Hei kenapa kau menangis? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Niwola cemas.
Alia mengusap pipinya yang basah dengan telapak tangannya, mungkin ia butuh seseorang untuk mendengarkan ceritanya. Alia pun menceritakan semua kejadian yang ia alami.
"Pria brengsek" Ucap Niwola setelah mendengar cerita Alia.
"Sudalah, aku tidak peduli lagi dengannya" Ucap Alia berbohong.
"Aku tau kau sakit, tapi sudalah ayo kita pergi berlibur besok" Ucap Niwola.
"Tidak-tidak aku tidak mau" Tolak Alia.
"Aku tidak menerima penolakan, aku keruanganku dulu dahh" Ucap Alia sambil berjalan keluar.
____________
Alia duduk dihalte bus yang dekat dengan kantornya, hujan deras membuat jalanan sepi. Tadinya Niwola menawari tumpangan pada Alia, tapi seperti biasa Alia bersih keras untuk pulang sendiri.
Tatapannya lurus kedepan menatapi hujan yang turun, bukan karena tidak ada bus atau taxi yang lewat, hanya saja Alia ingin menikmati suasana hujan dimalam hari.
Alia melangkahkan kakinya keluar dari halte bus, hingga butiran air hujan mendarat ditubuhnya. Tidak membutuhkan waktu lama, hujan berhasil membuat Alia basah kuyup.
Tapi tiba-tiba hujan terasa tidak berjatuhan lagi ditubuhnya, sementara disekelilingnya hujan masih saja deras.
"Apa yang kau lakukan wanita bodoh?" Ucap seseorang.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA
HAPPY READINGS

KAMU SEDANG MEMBACA
Holding Your Hand
Romansa"Dengar, jangan pernah menangis dan lupakan bajingan itu. Karna mulai detik ini kau sudah menjadi milikku" Ucap Deon lembut dan mencium kening Alia.