Chapter 23 - Stupid Girl

46 6 3
                                    

Saat Alia keluar dari mobil tiba-tiba langkahnya terhenti, pandangannya terpusat pada apa yang dilihatnya didepan.

"Apa ini?" Tanya Alia tak percaya.

"Rumah" jawab Deon singkat.

"Aku tau ini rumah, maksudku bukan itu" Alia memutar matanya.

"Ayo masuk, mereka pasti sudah menunggu" Ucap Deon sambil berjalan mendahului Alia.

'Kenapa Tuhan memberikan banyak hal menakjubkan pada anjing gila ini' gumam Alia masih terpana dengan pemandangan didepannya.

Rumah itu sangat besar, dan satu-satunya bangunan yang berdiri didaerah itu. Rumah bergaya modern itu memiliki dua lantai, ada kolam renang kecil didepannya. Rumah itu juga didominasi dengan taman, banyak tumbuhan yang menghiasi setiap sudut rumah. Bagian depannya juga didindingi kaca tebal, jadi kita dapat melihat langsung kedalam walaupun hanya dari luar. Benar-benar indah.

Alia berjalan memasuki rumah itu dan benar saja sudah ada beberapa orang berpakaian formal berkumpul disalah satu ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alia berjalan memasuki rumah itu dan benar saja sudah ada beberapa orang berpakaian formal berkumpul disalah satu ruangan. Saatnya memulai pertemuan bisnis ini.

—————

Pertemuan itu tidak berlangsung lama, orang-orang itu sudah pergi dengan mobil mereka masing-masing.

Alia bergegas untuk pulang, ia menyusun beberapa kertas dan memasukkannya kedalam map. Matanya sudah sangat berat, ia ingin sekali tidur. Ini sudah hampir tengah malam. Dan Deon? Deon duduk disalah satu kursi tempat pertemuan itu sambil menatap Alia terang-terangan. Tapi Alia tidak peduli, karena ia benar-bebar ingin segera pulang dan tidur.

"Sudah selesai pak" Ucap Alia

"Dilantai atas ada kamar, pergilah tidur kau terlihat sangat lelah" Ucap Deon.

"Tidak pak, saya tidak lelah sama sekali. Kita bisa pulang sekarang" Ucap Alia sambil menggeleng.

"Aku tidak bilang kalau kita pulang malam ini juga, kita akan disini selama 3 hari kedepan" Ucap Deon santai.

Seketika Alia membelalakkan kedua matanya, kantuknya langsung hilang mendengar pernyataan Deon.

"Tidak bisa!" Ucap Alia tiba-tiba.

Deon hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Aku tidak bisa berada disini selama itu, bagimana dengan John? Kau tau sendiri jika dia akan tinggal sendiri jika aku tidak ada, dia masih sangat kecil. Kenapa kau selalu melakukan semua hal dengan sesukamu!" Ucap Alia kesal.

Drrrrt drrrrt

Ponsel Alia berbunyi, ia melirik nama kontak dan langsung mengangkatnya.

"Hallo Alia, John saat ini ada diapartement ku. Ia sedang tidur, Mr.Bradley mengatakan kalau kalian akan pulang setelah 3 hari lagi. Tenang saja, aku akan menjaga John dengan sangat baik" Ucap Niwola panjang lebar.

Alia menghembuskan nafasnya lega.

"Trimakasih Niwola" Ucap Alia tulus, kemudian panggilan itu terputus.

"Sudah?" Ucap Deon tiba-tiba.

"Tetap saja! Seharusnya kau mengatakan ini dulu padaku sebelum merencanakan sesuatu" Ucap Alia masih kesal.

"Aku tidak perlu meminta siapa pun untuk menyetujui keputusanku" Deon bangkit dan berjalan naik kelantai dua meninggalkan Alia.

Alia menghela nafasnya beberapa kali, ia pergi kedapur untuk minum dan segera naik ke lantai dua.

—————

Alia tidak tau mana kamar yang dimaksud Deon, ada 3 kamar disana.

Alia memasuki kamar pertama yang ditemuinya, ia membuka pintu itu perlahan dan melirik isi kamar itu. Ternyata tidak ada orang.

'Mungkin ini kamar untukku' batin Alia.

Ia langsung berbaring diatas tempat tidur berukuran king size itu. Alia membiarkan lampunya tetap mati, hanya ada lampu tidur yang masih menyala. Alia menatap kamar itu dengan kagum, setiap sudut rumah ini sangat indah, termasuk kamar ini. Kamar yang didesain dengan warna hitam putih dan bergaya modern. Ia akhirnya terlelap karena kelelahan.

Deon keluar dari kamar mandi dan mendapati Alia tertidur pulas diatas tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deon keluar dari kamar mandi dan mendapati Alia tertidur pulas diatas tempat tidurnya. Ia mendekat keranjang untuk melihat Alia dengan jelas.

'Apa wanita bodoh ini tidak tau ini adalah kamarku?' Gumam Deon sambil tersenyum miring.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA

Holding Your HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang