"Posisi mu saat ini adalah sekretaris Mr.Bradley" Ucap Rose.
"Apa? Aku? Yang benar saja" Ucap Alia tidak percaya.
-----
Alia sedikit terkejut mendengar ucapan Rose, bagaimana bisa ia menjadi sekretaris sementara ia sama sekali tidak punya pengalaman kerja dibidang itu, dan dia hanya lulusan SMA. Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah sebagai sekretaris Mr.Bradley, CEO perusahaan ini.
"Tidak perlu cemas, aku akan membimbingmu. Kau bisa bekerja mulai besok." Ucap Rose ramah.
Alia mengangguk, kemudian pergi dari tempat itu.
Alia pergi kerestoran tempatnya bekerja, ia duduk disalah satu kursi dipojok restoran. Wanita itu termenung tampak memikirkan sesuatu.
'Apa yang harus ku lakukan?' Gumam Alia yang masih termenung.
Cekrek
Lagi dan lagi, tak sengaja Deon melihat Alia sedang termenung memangku wajahnya dengan satu tangan. Deon menghentikan mobilnya didepan restoran itu. Alia memakai kemeja putih yang digulung sampai siku dan kancing depannya dibiarkan terbuka, rambut coklat miliknya pun dibiarkan tergerai.
Deon segera mengambil kamera miliknya dan mengabadikan pose Alia saat itu. Saat melihat hasil potrekannya, Deon tersenyum puas kemudian kembali melajukan mobil sport miliknya itu dengan mulus.
-----
'Kenapa aku termenung disini? Ini adalah hari bahagiaku, aku harus memberi kabar baik ini pada John' Gumam Alia dan bergegas untuk kembali ke apartemennya.
Tapi sebelum itu, Alia harus pergi ketempat-tempat ia bekerja partime sebelumnya untuk mengundurkan diri.
-----
"I am home" Ucap Alia semangat saat membuka pintu apartemennya.
Wajah ceria Alia langsung berubah saat melihat bahwa bukan John yang ada didepan pintu, tapi pria menyebalkan yang akhir-akhir ini sedikit mengusiknya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Alia kesal.
"Kakak" John muncul dari belakang Deon dan langsung memeluk Alia.
"John, kenapa dia ada disini?" Sekarang Alia bertanya pada John, karena sepertinya Deon tidak akan menjawab Alia.
"Deon sedang menemaniku bermain disini. Perkenalkan kak ini Deon, dan Deon ini kakakku Alia" Ucap John mengenalkan mereka.
Deon tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Alia, tapi Alia sama sekali tidak merespon dan malah berjalan melewati Deon.
"Pergilah" Ucap Alia yang merupakan perintah untuk mengusirnya.
"Kenapa kakak menyuruhnya pergi? Deon baru saja datang" Ucap John kesal.
"Baiklah-baiklah terserahmu saja" Ucap Alia mengalah.
"Kau bisa pergi sebentar lagi" Ucap Alia.
Deon hanya tersenyum.
'Kau tersenyum seperti pria ramah yang baik hati, dasar pria mesum!' gumam Alia tapi terdengar oleh Deon.
Deon terkekeh geli dalam hatinya.
'Lihat saja bagaimana kau terpikat oleh pria mesum seperti aku ini nanti' batin Deon.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA
KAMU SEDANG MEMBACA
Holding Your Hand
Romance"Dengar, jangan pernah menangis dan lupakan bajingan itu. Karna mulai detik ini kau sudah menjadi milikku" Ucap Deon lembut dan mencium kening Alia.