Chapter 7 - Why?

55 9 0
                                        

"Trimakasih" Ucap Alia mengabaikan perkataan Deon.

Deon tersenyum kemudian pergi dari minimarket itu.

————

Deon mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ini sudah sangat larut malam. Beberapa kali Deon menguap karena kantuknya, tapi tiba-tiba pandangannya terpusat pada seorang gadis. Ia mencoba mengingat-ingat siapa gadis itu. Beberapa lama kemudian ia mengingat itu adalah gadis yang ia temui beberapa kali sejak ditaman itu, yaa Alia.

"Apa yang dilakukannya selarut ini" Deon melihat Alia keluar dari sebuah hotel, kemudian melajukan mobilnya lebih cepat lagi.

Sepanjang jalan Deon terus memikirkan sedang apa Alia disebuah hotel selarut ini. Deon memukul setirnya dan berdecak kesal.

"Kenapa aku peduli? Aku bahkan tidak tau siapa namanya!" Ucap Deon

Tiba-tiba Deon mimikirkan sesuatu. Deon menyeringai sepanjang jalan.

————

"Aku pulang" Alia membuka pintu apartemennya dan masuk.

"Kakak sudah pulang?" Tiba-tiba John bicara entah dari mana. Ternyata John berbaring disofa lengkap dengan selimutnya.

"Ya, kenapa kau tidur disitu?" Tanya Alia.

"Seperti biasa, hoam... aku menunggu kakak" John menguap ditengah ucapannya.

Alia tersenyum, kemudian menggendong adik kesayangannya itu.

"Ayo kita tidur, kakak sangat lelah" Alia berjalan kekamar dan masih menggendong John.

John mengangguk lemah.

Alia membaringkan John diatas ranjangnya, ia pun ikut berbaring.

"Kakak tidak mandi?" Tanya John.

Alia menggeleng.

"Tidak apa-apa, kakak tetap wangi walaupun tidak mandi" John memeluk Alia.

"Tidurlah" Ucap Alia.

"Apa Nick baik padamu? Dia sudah menemanimu sehariankan?" Tanya Alia sambil mengusap-usap rambut John.

John mengangguk, Alia tersenyum lega.

"Tapi aku tidak menyukainya" Ucap John.

"Kenapa?" Alia bingung.

"Entahlah, aku tidak suka saja" Ucap John singkat.

"Baiklah, sekarang tidur" Ucap Alia.

Alia berfikir mungkin karena John tidak terbiasa dengan orang lain kecuali dirinya, tapi John sudah mengenal Nick sangat lama.
'Sudalah, namanya juga anak-anak' batin Alia, kemudian memejamkan matanya.

————

"Alia tolong kau layani meja no.4" Ucap salah satu pegawai itu.

Alia mengangguk 'dia bahkan tidak melakukan apapun, kenapa selalu menyuruhku!' batin Alia kesal.

"Silahkan" Alia memberikan daftar menu kepada pelanggan.

Apakah ini takdir atau memang disengaja, tapi Alia benar-benar kesal bertemu Deon lagi.

'Kenapa aku selalu bertemu pria ini' batinnya yang masih tersenyum pahit pada Deon.

Deon memberikan daftar menunya kembali pada Alia, dan tenyata bukannya menulis pesanan, Deon malah menulis hal yang lain.

'Apakah kau berminat menjadi model? Tentu kau tau aku seorang fotografer'

"Maaf, ini tidak ada didaftar menu kami. Silahkan pesan yang lain" Alia pura-pura tidak mengerti.


JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA

Holding Your HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang