'Kau tersenyum seperti pria ramah yang baik hati, dasar pria mesum!' gumam Alia tapi terdengar oleh Deon.
Deon terkekeh geli dalam hatinya.
'Lihat saja bagaimana kau terpikat oleh pria mesum seperti aku ini nanti' batin Deon.
—————
"Kenapa hari ini kakak pulang sangat cepat?" Tanya John.
Alia hanya menyengir-nyengir seperti kuda.
"Apa kakak dipecat?" Tanya John ragu.
Alia menggeleng sambil tersenyum, menyuruh John menebak apa yang terjadi.
"Aku menyerah, aku tidak tau! Menurutmu apa Deon?" Sekarang John balik bertanya pada Deon.
Deon hanya mengangkat kedua bahunya.
Mereka bertiga kini ada diruang tamu. John duduk dibawah sibuk dengan tugas sekolahnya dan dibantu oleh Deon yang ikut duduk dilantai yang dialasi ambal lembut. Sedangkan Alia, sipemilik apartement dengan santai berbaring diatas sofa sambil menikmati cemilannya. Tadinya Deon ingin duduk disofa, tapi Alia menolak keras.
"Kau akan sangat bahagia mendengar kabar baik ini John" Ucap Alia lagi, dan membuat John semakin penasaran.
Alia berdiri diatas sofa, seperti seorang presiden yang ingin memberikan pidatonya.
"Aku sekarang adalah sekretaris Mr.Bradley, seorang CEO dari perusahaan ternama didunia" Ucap Alia bangga sambil melompat menjingkrak-jingkrak diatas sofa.
"Benarkah? Jadi kakak tidak perlu pulang larut malam lagi?" Tanya John dengan mata berbinar-binar.
"Tentu saja tidak, kau tidak perlu menunggu kakak pulang selarut itu lagi, dan kita akan punya lebih banyak waktu untuk bersenang-senang" Ucap Alia senang.
"Yeeeeyy" John berteriak kegirangan, dan ikut naik kesofa untuk berjingkrak-jingkrak dengan Alia.
Deon terkekeh geli menyaksikan tingkah konyol kedua kakak beradik itu.
"Aku lelah" Alia duduk karena kelelahan beraksi diatas sofa.
"Tapi kak, apa itu sekretasis dan CEO?" Tanya John polos.
Alia menganga mendengar pertanyaan John. Sedari tadi mereka berjingkrak-jingkrak tapi John tidak mengerti apa itu sekretasis dan CEO.
"Sekretaris itu adalah seseorang yang membantu pekerjaan CEO, dan CEO itu adalah bos nya" Ucap Deon menjelaskan, dan dijawab anggukan dari John.
"Apakah sekretaris akan memiliki banyak uang?" Tanya John pada Alia.
"Tentu saja, aku pasti akan membelikan banyak mainan baru untukmu" Ucap Alia.
"Benarkah? Kita akan menjadi kaya?" Tanya John polos.
"Bagaimana bisa hanya dengan menjadi sekretaris kau akan menjadi kaya" Protes Deon yang masih memasang wajah datarnya.
"Jadi kita tidak akan kaya?" Tanya John lagi pada Alia.
"Jangan dengarkan dia, kita akan punya uang banyak nanti. Dia tidak tau apa-apa tentang perusahaan, dia hanya seorang fotografer" Sindir Alia.
Deon tampak tidak peduli ucapan Alia.
"Tenang saja jika kau tidak punya job untuk mengambil gambar orang-orang lagi, kau bisa tinggal disini" Ucap John kepada Deon.
Deon rasanya ingin tertawa mendengar perkataan John, tapi ia melihat John mengatakan itu dengan sangat tulus dan polos. Ia mengangguk dan tersenyum manis pada John.
"Sayangnya, aku tidak menerima orang lagi untuk tinggal disini" Ucap Alia.
"Jangan dengarkan dia, sebenarnya dia baik pada semua orang. Kau tetap bisa tinggal disini nanti" Bisik John.
Deon mengangguk.
"Tapi ngomong-ngomong, apa kau tau siapa Mr.Bradley itu?" Sekarang Deon yang bertanya pada Alia.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA
IG: TASYA_HTB

KAMU SEDANG MEMBACA
Holding Your Hand
Romance"Dengar, jangan pernah menangis dan lupakan bajingan itu. Karna mulai detik ini kau sudah menjadi milikku" Ucap Deon lembut dan mencium kening Alia.