Chapter 32 - You are already mine

50 3 4
                                    


"Apa yang kau lakukan wanita bodoh?" Ucap seseorang.

________


Alia terpaku mendengar suara khas lelaki yang ia kenal, tapi ia tetap saja tidak menatap lelaki itu.

"Pergilah" Ucap Alia pelan, tapi masih bisa didengar oleh Deon.

"Ayo ku antar pulang" Deon menggenggam tangan Alia dan menariknya.

Seketika Alia menghempaskan tangannya, hingga genggaman Deon terlepas.

"Ayo Alia, tidak baik untukmu berada ditengah hujan seperti ini" Ucap Deon lembut.

"Apa kau tuli Mr.Bradley? Aku sudah mengatakan untuk pergi, kenapa kau masih disini dan dengan lembut mengatakan ingin mengantarku pulang?" Ucap Alia dengan nada datar.

"Aku tidak ingin kau sakit Alia" Ucap Deon yang masih dengan nada lembutnya.

"Aku tidak akan pulang dengan lelaki bajingan seperti mu" Ucap Alia sinis.

"Apa yang kau fikirkan Alia? Aku tau mengapa kau seperti ini. Tapi pikirkan dirimu sendiri" Ucap Deon.

"Apa yang kau tau tentangku!! Kau tidak tau apa-apa! Yaa kau benar, aku harus memikirkan diriku sendiri, karna saat aku memikirkan orang lain, aku malah diabaikan" Kini Alia menatap Deon, raut wajahnya terlihat marah, tapi matanya yang mulai berair menunjukkan rasa sakit hati yang dalam.

"Maafkan aku" Ucap Deon.

"Sudalah aku saja yang per-" Ucapan Alia terputus saat tangannya ditarik oleh Deon dan seketika menciumnya.

"Sudalah aku saja yang per-" Ucapan Alia terputus saat tangannya ditarik oleh Deon dan seketika menciumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alia terpaku dengan tingkah Deon yang kini menciumnya, tapi ini berbeda dari sebelumnya. Alia merasakan kelembutan dari Deon.

Deon sendiri menyadari tingkahnya ini yang mungkin akan membuat Alia lebih membencinya. Tapi secara alami Deon ingin mendekap Alia. Entah perasaan apa yang dirasakan Deon saat ini.

Air mata Alia lolos keluar dan mengalir dipipinya. Deon menyadari hal itu, dan melepaskan ciumannya. Deon menatap Alia dan mengusap pipi Alia.

"Dengar, jangan pernah menangis dan lupakan bajingan itu. Karna mulai detik ini kau sudah menjadi milikku" Ucap Deon lembut dan mencium kening Alia.

___________

Alia berbaring diranjangnya, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia masih tidak bisa tidur, jantungnya berdetak berkali-kali lipat saat mengingat kejadian tadi. Entah mengapa ia tidak bisa mengatakan apa-apa saat Deon mengklaim dirinya sebagai milik Deon.

'Apa yang dikatakan anjing gila itu! Aku miliknya? Ahhhh aku bisa gila!!' Gumam Alia sambil menghentak-hentakkan kaki nya keatas dan masih dengan posisi tertidur.



JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAWWW

SAMPAI KETEMU DICHAPTER SELANJUTNYA

Holding Your HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang