"Nomor yang anda tuju, sedang sibuk...." Farah menjauhkan kembali ponselnya dari telinga. Ini sudah ketiga kalinya, dia menghubungi Alan. Tapi, hasilnya selalu nihil.
Farah juga sudah chat Alan beberapa kali, hasilnya tetap sama. Alan tidak merespons. Soalnya Farah punya urgensi. Yaitu, Farah lupa sama tugas Bu Imas. Dan tugasnya itu besok. Ditambah besok adalah hari Senin. Super gawatnya lagi, besok adalah jadwalnya perwalian bukan upacara. Jadi, Farah tidak punya waktu untuk mengerjakan tugas.
"Alan ke mana sih?!" sungut Farah kesal. Ia menggigit bibir bawahnya cemas. Waktu sudah pukul delapan. Memang masih terbilang belum larut, tapi dengan keadaan otak Farah yang kosong, mana bisa tugas yang terdiri dari lima esai tentang limit fungsi itu tuntas.
Apalagi ini bab yang belum Farah pahami. Masalahnya limit di sini ada sangkut pautnya pada tiga sudut istimewa segitiga, yaitu sin, cos dan tan. Mana bisa Farah tahu soal itu. Waktu penjelasan saja Farah malah terlelap dalam mimpi. Waktu bangun, Bu Imas sudah memberikan tugas.
"Apa gue tanya Arya aja ya?" Farah menatap kontak Arya yang selama ini sering memenuhi history chatnya. Memang biasanya Aryalah yang greet Farah duluan. Dan Farah yang membalasnya kalau perlu. Tapi, sekarang Farah punya ide gila untuk greet Arya duluan. Satu-satunya yang langka Farah lakukan, yaitu chat duluan cowok, kecuali Alan.
Namun, Farah berpikir ulang. Rasanya kalau chat nanyain tugas, Farah seperti memanfaatkan Arya. Datang kala perlu. Akan tetapi, ini masalahnya adalah tugas.
"Bodo amatlah!" Farah pun memutuskan untuk mengirim pesan pada Arya. Belum juga mengunci kembali ponselnya, Arya sudah membalas.
"Cepet amat," gumamnya sambil mengutak-ngatik balasan untuk Arya.
Farah Alfarabi
Gue ada tugas. Gue boleh tanya-tanya nggak?Arya Alfaridzi
Boleh. Tapi, gue nggak bisa lama. Gue harus revisi proposal. Soalnya besok harus udah dikasih, Far.Farah kemudian memberengut. Salah memilih waktu. Kalau saja dari siang Farah nggak ngebo terus keasyikan main sama Fathan, mungkin saat ini Farah bisa nyantai kayak di pantai. Tinggal merapikan buku karena tugas selesai. Masalahnya, kenapa nggak ada yang ingetin Farah? Cewek itu baru ingat ketika akan membereskan bukunya dan melihat chat grup kelas yang ngomongin tugas.
Farah Alfarabi
Yaudah kalo lo sibuk. Gue coba ngerjain aja duluArya Alfaridzi
Emang tugas apa? Siapa tau gue udah. Nanti gue pap ke eloFarah Alfarabi
Soal limit fungsi halaman delapan puluhArya Alfaridzi
Oh yang ada sin cos nya gitu, kan?Farah Alfarabi
IyaArya Alfaridzi
Kelas gue udah diperiksa kok! Lo mau liat? Gue mau foto nih!Farah Alfarabi
Gapapa. Tapi kalo gue ditanya gimana? Gue mana ngertiArya Alfaridzi
Bu Imas cuma paraf doang kok. Sisanya dijelasin, nggak nunjuk orang. Kalo mau, pulsek aja gue ajarin elo. Gimana?Perasaan Farah seketika lega. Pemecahan masalahnya terbuka lebar ketika Arya memberikan alternatif padanya. Daripada ia harus bingung menunggu Alan, lebih baik memilih kesempatan emas seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermawan [COMPLETED]
Подростковая литератураFarah baper duluan ketika Alan terus saja menyapanya dengan panggilan jodoh. Belum lagi godaan-godaan cowok itu yang kadang bikin teman sekelas berpikir mereka punya hubungan spesial. Padahal, Farah yakin, Alan tidak pernah menyatakan suka padanya...