"Jodoh."
Farah berjengit kemudian menoleh pada cowok yang saat ini berjalan di sampingnya. Percuma untuk protes pada panggilan yang Alan gunakan itu. Toh, akhirnya malah Farah lagi yang kena baper.
"Apaan?" tanya Farah ketus.
Alan terkekeh. "Jangan galak-galak. Nanti cepet tua lho," kemudian cowok itu melanjutkan, "Eh gapapa juga cepet tua, gue tetep cinta kok!"
Mau tak mau pipi Farah bersemu. Perutnya seketika bergejolak. Ya ampun! Kapan Alan berhenti baperin Farah sih?
"Lo mau mati?" Farah memelotot, tapi Alan malah tergelak seolah Farah itu badut lucu.
"Iya deh. Sorry. Elo mau ekskul?"
Akhirnya Alan bisa bicara normal juga.
Farah mengangguk. "Lo juga?"
"Iya, ada acara pemilihan ketua OSIS sih bulan depan. Jadi, ya sibuk."
"Ohh."
"Eh nanti pulang bareng yuk!" ajak Alan tiba-tiba. Farah lantas berkerut heran.
"Naik angkot?"
"Nggaklah! Gue udah punya SIM, keles."
"Oh trus elo ngajakkin gue pake angkot elo?"
Alan malah tertawa kembali. Farah bertanya dengan wajah polosnya.
"Gue bawa motor, Farah," ucap Alan gemas. Farah cuma berangguk-angguk ria.
"Mau ya?"
Farah sejujurnya mau bereuphoria. Berduaan di atas motor bareng gebetan, siapa yang nggak seneng coba? Tapi, cewek itu coba tahan harga. Masa cuma gitu doang langsung seneng sih?
"Mau banget ya?"
Alan mendelik. "Bilang aja lo seneng diajakkin gue."
Farah mendengus sebal. "Pede lo!" hardiknya sambil memukul bahu Alan keras.
"Biasa aja kali, Far," ucap Alan sembari mengusap bahunya yang ngilu. Meski cewek, Farah ternyata punya tenaga badak juga ya.
"Elo sih ngeselin." Farah hendak masuk ke UKS. Tempatnya kumpul sama anggota PMR lain. Tapi, serta-merta Alan menarik tangan Farah membuat cewek itu kembali berhadapan dengannya.
"Apaan lagi, Lan?" tanya Farah gereget sambil mengempaskan tangan Alan.
"Mau ya?" Alan tetap keukeuh sama ajakannya. Farah juga sebenarnya mau. Mau banget malah. Tapi, Alan yang duluan ngeselin, jadi Farah sedikit ragu buat bilang iya.
"Asal lo jangan ngeselin lagi," ancam Farah menunjuk Alan.
Alan langsung mengangguk semangat sambil tersenyum. Dan sekali lagi, Farah jatuh pada pesona Alan yang jarang terlihat itu.
"Gue jamin. Elo bakalan ketagihan deh gue boncengin."
"Idih! PD banget, Pak," kata Farah lantas melipat tangannya.
"Elo pulang jam berapa?"
"Jam empat."
"Yes! Kita samaan. Jodoh mah emang ngga akan kemana ya, Yang," ujar Alan menatap Farah dengan tatapan menggoda. Kemudian cowok itu ngacir waktu Farah sudah mengancamnya dengan pelototan super dan kepalan tangan hulk.
Kendati seperti itu, hati Farah lagi ramai bersorak-sorai. Tidak menapik adanya stimulus kebahagiaan yang Alan lakukan padanya.
**
"Cie temen rasa pacaran," goda Aulia sewaktu Farah baru duduk lesehan di lantai bersama dirinya.
"Apaan sih, Ul?" tanya Farah sebal.
![](https://img.wattpad.com/cover/117516765-288-k906582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dermawan [COMPLETED]
Teen FictionFarah baper duluan ketika Alan terus saja menyapanya dengan panggilan jodoh. Belum lagi godaan-godaan cowok itu yang kadang bikin teman sekelas berpikir mereka punya hubungan spesial. Padahal, Farah yakin, Alan tidak pernah menyatakan suka padanya...