Setelah sarapan, mama Mori terlihat sibuk di dapur. Rupanya ia sedang membuat kue. Hari itu, Kiira mendapat bonus libur tambahan karena telah menggantikan rekan kerjanya cuti.
"Ma, sedang apa?" tanya Kiira penasaran. "Mama sedang membuat Strawberry Cheesecake!" jawab mama Mori sambil terus sibuk mengaduk adonan.
"Kamu gak kerja?" tanya mama Mori. "Enggak ma! Hari ini aku akan menemani dan membantu mama" jawab Kiira sambil tersenyum manis.
"Aaah senangnya, mama merasa betul-betul seperti mempunyai anak gadis!" sahut mama Mori girang. Kiira tersenyum lalu mulai membantu mama Mori.
"Waktu aku kecil, ibuku sering membuat kue untukku, aku sangat suka membantunya" Kiira bercerita sambil menuangkan adonan ke loyang kue.
"Ibumu beruntung sekali ya" balas mama Mori. "Itu salah satu kenangan terindahku bersama ibu!" ucap Kiira sambil tersenyum.
Mama Mori merasa terenyuh, "tapi sekarang kan ada mama!" ucap mama Mori lalu membelai pipi Kiira. Kiira tersenyum dan menggenggam tangan mama Mori.
Kue buatan mama Mori dan Kiira sudah masuk dalam oven. Selama menunggu kue matang, Kiira membereskan meja dapur sedangkan mama Mori memotong strawberry untuk hiasan kuenya nanti.
"Strawberry Cheesecake itu kesukaan Taka!" celetuk mama Mori tiba-tiba. Seketika Kiira terdiam dan jantungnya berdebar saat nama Taka disebut.
"Taka sangat menyukai buah strawberry" lanjut mama Mori sambil tersenyum memandang Kiira. "Ah...oh begitu!" sahut Kiira.
"Setelah kue ini matang dan selesai dihias...tolong antarkan ke apartemen Taka ya?" pinta mama Mori.
DEG!
Jantung Kiira makin tidak karuan, tubuhnya sedikit bergetar, mulutnya terbuka seperti ingin berkata sesuatu tapi tak mampu ia ucapkan."Bisa kan kamu antarkan? Nanti mama beritahu alamatnya" tanya mama Mori, tapi Kiira masih terdiam, otaknya seperti blank.
"Kiira??" panggil mama Mori, "Kiira??" mama Mori akhirnya menepuk pundak Kiira. Sontak Kiira tersadar dari lamunannya.
"i-iya ma??" sahut Kiira. "Kamu melamun??" tanya mama Mori, "ah ti-tidak ma!" balas Kiira. "Bagaimana, apa kamu bisa antarkan?" tanya mama Mori, "baiklah ma!" jawab Kiira ragu.
***
Letak apartemen Taka memang sedikit jauh dari rumah mama Mori, tapi Kiira memutuskan untuk menaiki sepeda menuju apartemen Taka.
"Aku harus menenangkan diri, jangan sampai nanti saat ketemu Taka, aku terlihat seperti robot...mengendarai sepeda, menikmati udara dan pemandangan sepanjang jalan, lalu melewati jalan-jalan pintas dan tidak melewati jalan raya yang ramai...aku rasa itu dapat menenangkan diriku!" pikir Kiira dalam hatinya.
Dengan menggunakan sepeda yang dulunya biasa digunakan mama Mori, ia menuju apartemen Taka.
***
Tiba disebuah gedung apartemen yang cukup besar, Kiira langsung mencari parkir untuk sepeda. Segera ia menuju nomer kamar apartemen sesuai dengan petunjuk mama Mori yang ditulis di secarik kertas.
"Hmmm...ditempat seperti ini rupanya ia tinggal" gumam Kiira sambil memperhatikan nomer di tiap pintu kamar apartemen.
"Aaah, i-ini nomernya...10969?? Harus ya nomernya ini juga?! Pasti ia membayar mahal demi mendapatkan kamar dengan nomer ini" gumam Kiira sedikit meledek.
Kiira menarik nafas panjang, merapihkan rambut dan pakaiannya, lalu ia menekan bel pintu kamar apartemen Taka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY! [serendipity]
Fanfiction[COMPLETED] Seorang gadis bernama Kiira yang secara tidak sengaja masuk ke dalam ruang lingkup keluarga Moriuchi, Kiira selalu mengalami kejadian-kejadian yang menjadi sebuah kebetulan yang indah, ketidak sengajaan yang penuh dengan petualangan beri...