Propose!

100 9 2
                                    

Ponsel Taka tiba-tiba berbunyi, ia mendapat panggilan dari Ryota.

"Mori-chan, apa kau masih di kamar Kiira?" tanya Ryota.

"Ya, masih! Kalian kemari saja, ada mamaku juga disini!" jawab Taka.

"Waaah majide?! Ah tapi maaf, kami tidak bisa kesana!" balas Ryota.

"Nande???" tanya Taka dengan nada kecewa.

"Kami harus segera kembali ke Makuhari Messe untuk mengurus sesuatu!" jelas Ryota.

"Heee?! Ka-kalau begitu tunggu aku!" pinta Taka.

"Ryo, kemarikan ponselmu!" terdengar suara Toru yang ingin mengambil alih ponsel. "Ah Taka, kau tetap lah disana, temani Kiira, pokoknya paling lambat satu jam sebelum rehearsal kau harus sudah berada di Makuhari, ok?!" perintah Toru.

"Loh, urusan yang akan kalian selesaikan ini urusan band kita, kan?! Aku harus ikut!" balas Taka.

"Tenang, aku bisa menanganinya...tanpa dirimu!" sahut Toru dengan sedikit cekikikan dan nada sedikit sombong.

"Heee?!" Taka mengerutkan dahinya.

"Kau tetap lah disana, bersama Kiira! Tolong titip salam kami untuk Kiira...ah dan juga untuk mama Mori!" ucap Toru.

"Baiklah!" balas Taka sambil melirik kearah Kiira lalu mama Mori.

"Ada apa Taka?" tanya Kiira penasaran setelah Taka selesai bertelepon ria dengan Ryota dan Toru.

"Toru, Ryota dan Tomoya tidak bisa kesini, mereka harus menyelesaikan sesuatu, mereka minta maaf!" jawab Taka.

"Urusan band kan?" tanya Kiira.

"I-iya!" jawab Taka.

"Kalau begitu, kamu juga harus ikut mereka mengurus urusan itu!" balas Kiira.

Taka menggelengkan kepalanya, "mereka bisa mengurusnya tanpa aku! Aku akan tetap disini bersamamu...dan juga mama!" jawab Taka.

"Tenang Kiira, Taka tahu apa yang harus dia lakukan...mama bersyukur Taka memiliki teman yang sangat mengerti dirinya" sahut mama Mori sambil tersenyum hangat.

Kiira tersenyum dan perlahan mengangguk. Taka pun tersenyum lembut ke arah mama Mori.

"Ah hampir lupa, mama membawakan ini untukmu, Kiira!" mama Mori segera beralih ke kotak yang tadi ia bawa. Dengan hati-hati ia membuka kotak itu lalu mengeluarkan isinya.

"Waaah strawberry cheesecake!" Taka terlihat girang melihat isi kotak itu.

"Ini buat Kiira, Taka!" celetuk mama Mori.

"Heee?! Tapi itu kue kesukaanku, ma! Sudah lama sekali aku tidak memakannya!" rengek Taka.

"Ini untuk Kiira!" tegas mama Mori sambil menggelengkan kepalanya. Taka terlihat sedih dengan kedua pipi digembungkan, layaknya anak kecil yang sedang ngambek kepada mamanya.

 Taka terlihat sedih dengan kedua pipi digembungkan, layaknya anak kecil yang sedang ngambek kepada mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAY! [serendipity]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang