Keep Stay With Me

169 9 9
                                    

Waktu pun berlalu, tanpa terasa sudah setahun ayah Yoshi meninggalkan Kiira dan Kaami untuk selamanya.

"Nee-chan, apa kau akan mengunjungi makam ayah pagi ini bersamaku?" tanya Kaami via telpon.

"Sepertinya aku akan mengunjungi makam ayah saat menjelang siang, ada yang harus aku lakukan terlebih dahulu di rumah sakit pagi ini!" jawab Kiira.

"Apa Taka-san akan datang ke makam ayah juga?" tanya Kaami.

"Hmmm, sepertinya tidak, saat ini dia dan bandnya masih melakukan tur mereka di Jepang, tur Dome!" jawab Kiira.

"Ah ya tentu saja, kenapa aku bisa lupa hahahah...itu adalah tur impian mereka, impian Taka-san sebelum umurnya 35 tahun!" sahut Kaami.

"Hahaha iya kamu benar, dan sebentar lagi umurnya akan menginjak 30 tahun...semua yang ia impikan sudah ia dapatkan...tur Amerika, tur Asia, album International, satu panggung dengan Linkin Park, dan impian dari semua musisi Jepang yaitu tampil di panggung Dome...aaahhh aku bisa rasakan betapa bangganya Taka!" jelas Kiira sambil terus tersenyum.

"Dan ia juga akhirnya menikah dengan wanita terbaik, wanita tangguh, wanita hebat, wanita tercantik yang paling aku kenal...onee-chan!" sambung Kaami.

"Ah sudah lah, kau membuatku besar kepala, Kaami!" Kiira terlihat malu-malu setelah mendengar ucapan Kaami.

"Hahaha...oh iya, aku akan pergi bersama mama Mori ke makam ayah, mama Mori ingin sekali mengunjungi makam ayah" ucap Kaami.

"Benar kah? Ka-kalau begitu, sebelum siang hari aku sudah berada di makam, agar bisa bertemu mama Mori!" sahut Kiira terkejut.

"Sudah 3 bulan nee-chan tidak bertemu mama Mori, pasti kau sangat rindu dengannya?!" balas Kiira.

"Iya, ia sudah seperti mamaku sendiri!" jawab Kiira.

"Onee-chan benar, saat kau bilang kalau aku akan betah tinggal bersama mama Mori itu ternyata benar, aku betah tinggal disini, mama Mori sangat baik, ia mirip dengan mendiang mama kita....waaah aku sampai berpikir, tidak heran kalau Taka-san dan Hiro-kun bisa sukses seperti sekarang, karena mama Mori yang membesarkan dan mendidik kedua orang hebat itu!" Kaami begitu memuji dan memuja mama Mori.

"Ya kau benar!" Kiira tersenyum, "ah sudah ngobrolnya, bukan kah kamu ingin ke makam ayah?! Aku juga harus segera ke rumah sakit, agar cepet menyelesaikan urusanku di rumah sakit lalu segera ke makam ayah!" Kiira langsung menatap ke arah jam dinding yang tertempel di dinding apartemen Taka yang kini ditempati bersama dengan Kiira.

"Ya kau benar!" Kiira tersenyum, "ah sudah ngobrolnya, bukan kah kamu ingin ke makam ayah?! Aku juga harus segera ke rumah sakit, agar cepet menyelesaikan urusanku di rumah sakit lalu segera ke makam ayah!" Kiira langsung menatap ke arah jam dindi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama setelah pembicaraannya dengan Kaami ditelpon selesai, tiba-tiba Taka menelpon.

"Hei, apa kamu sudah di makam ayah?" tanya Taka.

"Belum! Aku harus melakukan sesuatu terlebih dahulu di rumah sakit, setelah itu aku segera ke makam ayah, aku usahakan sebelum siang hari...aku sudah berada di makam ayah!" jelas Kiira.

STAY! [serendipity]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang