Taka sedang memasukkan barang-barang miliknya ke dalam tas ketika Jamil masuk ke member room setelah penampilan hari pertama One Ok Rock di Makuhari Messe selesai. Jamil menjatuhkan dirinya di sofa lalu mengeluarkan ponselnya.
"Ummm...Jamil, bisa kau jelaskan sekarang?" tanya Taka tiba-tiba.
"Heee?! Apa? Jelaskan apa?" balas Jamil terkejut.
"Kau bilang kalau malaikat penyelamat insiden hari ini adalah Kiira...bisa kau jelaskan kepadaku, kenapa Kiira??" tanya Taka dengan tatapan serius.
Jamil tersenyum lalu memasukkan ponselnya ke dalam kantong celananya. Ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri Taka yang sedang duduk di kursi yang berada di depan meja rias dengan cermin tanpa bingkai.
"Karena Kiira sudah memperingatkan soal kemungkinan terjadinya insiden itu, Kiira sudah mencoba untuk mencegahnya tapi sayang...para staff tidak ada yang mempercayainya!" jawab Jamil.
"Heee?! Ba-bagaimana bisa Kiira tahu kalau akan terjadi insiden seperti tadi? Setahuku ia tidak bisa meramal masa depan!" celetuk Taka sambil mengerutkan dahinya dan sedikit mengerucutkan bibirnya.
Tawa Jamil pun lepas sesaat setelah mendengar ucapan Taka. Jamil kemudian menarik kursi yang berada disampingnya menuju ke hadapan Taka. Lalu Jamil duduk menghadap Taka.
"Kaami sempat bercerita kepadaku...setelah Kaami tampil tadi, Kiira keluar untuk membeli minuman di booth dekat pintu masuk stadium. Kiira melihat banyak penonton mengantri untuk membeli minum, lalu secara tidak sengaja Kiira mendengar pembicaraan penonton yang mengeluh soal kondisi di dalam stadium yang panas dan sesak, banyak penonton yang merasa mual, pusing dan sesak..." jelas Jamil yang tiba-tiba terdiam hanya untuk melihat reaksi Taka.
"Kenapa berhenti? Lanjutkan!" pinta Taka dengan ekspresi setengah merengek karena Jamil berhenti bicara.
"Kiira juga sempat melihat beberapa penonton yang mengadu dan mengeluh kepada staff, lalu melihat posko kesehatan yang mulai dipadati penonton..." lanjut Jamil.
"Ya Tuhan!" gumam Taka, ia menundukkan kepalanya sambil memejamkan kedua matanya.
"Setelah melihat itu semua, perasaan Kiira tidak enak, ia segera mengambil tas miliknya yang berisi peralatan kedokterannya...itu semua aku tahu dari Kaami!" sambung Jamil sambil menghela nafas.
Taka tak dapat berkata apa-apa. Ia kemudian mengambil botol air mineral lalu meminumnya. "Jadi karena itu???" tanya Taka sesaat ia menelan air mineral yang baru saja ia teguk.
"Aaah ya, beberapa staff yang menjaga pintu masuk pun mengatakan kepadaku kalau Kiira sempat memerintahkan mereka untuk memindahkan booth minuman dan posko kesehatan agar lebih dekat dengan pintu stadium. Tapi sayang...mereka tidak mengikuti perintah Kiira yang saat itu mereka anggap konyol, dan sekarang mereka menyesalinya!" jelas Jamil.
"Kiira juga sempat tidak diizinkan masuk karena ia membawa tas tapi Kiira bersikeras ingin membawa serta tasnya masuk ke dalam...mereka pun bersitegang...hingga terdengar lah suara teriakan penonton" lanjut Jamil.
"Lalu setelah mendengar teriakan penonton, Kiira langsung menerobos kerumunan penonton???" tanya Taka.
"Ya...kira-kira seperti itu!" jawab Jamil.
"Lalu, kenapa kau bisa tahu mengenai phobia yang dimiliki Kiira? Kenapa kau tahu tapi aku tidak?!" tanya Taka setengah mengomel.
"Hahaha...tenang Taka, aku pun baru tahu tadi dari Kaami!" jawab Jamil.
"Ah...sokka!" sahut Taka sambil mengangguk.
"Ah Taka, sebelumnya aku minta maaf...mungkin sebentar lagi status Kiira sebagai kekasihmu akan diketahui banyak pihak" ucap Jamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY! [serendipity]
Fanfic[COMPLETED] Seorang gadis bernama Kiira yang secara tidak sengaja masuk ke dalam ruang lingkup keluarga Moriuchi, Kiira selalu mengalami kejadian-kejadian yang menjadi sebuah kebetulan yang indah, ketidak sengajaan yang penuh dengan petualangan beri...