In The Name Of Love

123 10 4
                                    

Taka dengan perasaan cemas menghadap tour manager ,bersama dengan Toru.

"Apa??? Kau mau ke Kumamoto sekarang??? Apa kamu sudah gila, Taka??!" tanya sang manager geram.

"Tidak, aku tidak gila! Tapi aku memang harus ke Kumamoto sekarang!" jelas Taka.

Toru hanya diam sambil terus menatap Taka antara kesal dan cemas.

"Haaa!!! Dengan semudah itu kau bilang mau ke Kumamoto sekarang?! Taka, dengar ya...setengah jam lagi kau harus melakukan interview untuk media cetak, kau dan yang lain juga masih harus sound check...kalau kau ke Kumamoto...." sang manager berjalan mengelilingi Taka sambil menunduk, seakan ia adalah ikan hiu yang sedang mengitari mangsanya.

"kalau kau ke Kumamoto, bagaimana One Ok Rock???" sambung manager.

"Aku tidak akan lama! Setelah selesai, aku akan segera kembali ke Niigata! Aku pasti akan kembali sebelum sound check!" jawab Taka penuh percaya diri.

"Kau yakin sekali sepertinya!" sindir manager.

Taka terus menatap tajam sang manager, berharap mendapat izin darinya.

"Sudah lah Taka, lebih baik urungkan niatmu untuk ke Kumamoto" saran Toru berbisik di telinga Taka.

Taka menggelengkan kepalanya. "Tidak! Aku harus ke Kumamoto...kalau sekarang aku ke bandara lalu terbang ke Kumamoto, pasti sebelum sore aku sudah kembali di Niigata...tapi nyatanya sekarang aku masih ditahan disini!" balas Taka sedikit merengek.

"Baiklah..." suara sang manager mengejutkan Taka dan Toru, "kau diizinkan ke Kumamoto..." sambung manager.

Taka terlihat tersenyum dan menghela nafas lega. Toru menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak setuju dengan keputusan sang manager.

"Tapi...sebelum ke Kumamoto kau harus lakukan interview, baru setelah itu kau bisa ke Kumamoto!" lanjut sang manager.

"Heee?! Tapi aku harus segera ke Kumamoto...interview bisa saja dilakukan oleh Toru, iya kan?! Kau pasti bisa lakukan itu kan, Toru??" Taka melirik kearah Toru yang terlihat semakin gemas dengan kelakuan rekannya.

"Kau yang harus lakukan itu, Taka!" balas sang manager, "lakukan atau izin ke Kumamoto...aku cabut?!" lanjutnya.

"Tolong, bersikaplah dewasa Taka!" omel Toru.

Taka dengan ekspresi kesalnya memandang Toru lalu sang manager.

***

Sudah hampir sejam lamanya Kiira menunggu balasan pesan dari Taka. Tapi setiap Kiira memeriksa ponselnya, balasan itu belum juga muncul.

"Ya Tuhan Taka, kenapa belum ada kabar dari kamu sih?!" gerutu Kiira dalam hatinya sambil menatap ponselnya.

Kiira masih dalam perjalanan menuju klinik. "Kiira, sebelum ke klinik, kita berhenti makan dulu ya...tadi di rumah belum sempat sarapan, dan aku kurang suka makanan pesawat" ucap mama Sayaka.

Kiira nampak begitu senang dengan ucapan mama Sayaka, sambil mengangguk ia tersenyum lebar.

"Bagus lah, mampir makan sepertinya dapat mengulur waktuku di Kumamoto" gumam Kiira dalam hatinya. Ternyata Kiira berada di Kumamoto hanya sampai sore, ia berharap Taka akan datang sebelum sore tiba.

 Ternyata Kiira berada di Kumamoto hanya sampai sore, ia berharap Taka akan datang sebelum sore tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STAY! [serendipity]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang