We Are Friend, Now!

212 14 4
                                    

Kiira terlihat gugup, kakinya tidak bisa berhenti menghentakkan lantai sementara ia duduk di sofa empuk berbahan beludru. Harusnya ia merasa nyaman duduk disitu, tapi itu tidak bisa dirasakan oleh Kiira yang sedang duduk dengan perasaan tak tenang di ruang tunggu. Kiira menunggu untuk panggilan sidang tugas akhirnya.

Tiba-tiba pintu terbuka, ternyata Sayaka masuk ke dalam ruangan itu. "Kamu gugup?" tanya Sayaka, "menurutmu, gimana?" balas Kiira, "hahaha kamu gugup sekali dan sedikit berkeringat!" sahut Sayaka.

Kiira hanya melirik Sayaka yang sedang tersenyum usil ke arahnya. "Kamu nanti akan rasakan apa yang sekarang aku rasakan!" celetuk Kiira.

"deeuuhh, segitunya amat sih?! Hahahah, aku cuma ingin sedikit menghilangkan rasa gugupmu Kiira!" jelas Sayaka.

"ya benar, minggu depan...aku pasti akan seperti dirimu sekarang" lanjut Sayaka.

Kiira mengerucutkan bibirnya dan menatap Sayaka dengan tatapan bayinya, "aku gugup sekali Sayaka! Aku takut gagal!" rengek Kiira.

"kamu pasti bisa, kamu pasti berhasil, dan kita akan wisuda bersama-sama, ok?! Jangan takut Kiira, aku tahu kamu akan berhasil!" balas Sayaka.

Kiira tersenyum lalu memeluk Sayaka. "Terima kasih Sayaka! Kamu selalu ada disaat aku butuh teman, butuh sandaran, butuh bantuan..."
Jari telunjuk Sayaka menyentuh bibir Kiira, "ssst sudah, ga usah diteruskan, itu akan membuatku menangis terharu!" sahut Sayaka sambil tersenyum, lalu memeluk Kiira.

"Jari telunjuk Sayaka menyentuh bibir Kiira, "ssst sudah, ga usah diteruskan, itu akan membuatku menangis terharu!" sahut Sayaka sambil tersenyum, lalu memeluk Kiira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taka sedang menuju rumah mama Mori bersama sang kekasih, Haruka. Taka berniat untuk mengenalkan Haruka ke mama Mori.

"Serius kamu mau kenalin aku ke mamamu?" tanya Haruka, "ya serius!" jawab Taka.

"baiklah!" sahut Haruka sambil menyetir mobil. "Kayaknya sudah waktunya kamu belajar menyetir mobil, Taka!" celetuk Haruka.

"Heee?! Harus ya??" balas Taka. "Harus! Aku tidak mungkin jadi kekasih sekaligus sopirmu!" omel Haruka.

"Yaaa aku bisa menyewa sopir pribadi kan?!" ledek Taka. "Tapi tetap saja, kamu harus bisa menyetir!" rengek Haruka.

Taka hanya nyengir dan memandang kekasihnya itu, "kamu kalau lagi ngomel, menggemaskan ya?!" rayu Taka. "Mulai ngegombal lagi ya kamu?!" Haruka melirik ke Taka dan tersenyum.

Mendekati rumah mama Mori, Taka di kejutkan dengan beberapa wartawan yang sedang menunggu di depan pintu gerbang rumah mama Mori.

"Ada apa ini?? Kenapa banyak wartawan??" gumam Taka sambil terus mengawasi para wartawan dari dalam mobil.

"Aaah aku baru ingat!" sahut Haruka. "Ingat apa??" tanya Taka. "Kamu punya saudara perempuan yang tinggal di rumah mamamu kah? Mungkin dia sepupumu?!" tanya Haruka.

Taka menatap bingung Haruka. "Karena, beredar kabar, belakangan sering terlihat sesosok gadis yang sering keluar masuk rumah mamamu. Gadis itu masih muda, lebih muda dari kamu, apa kamu tahu siapa dia? Publik penasaran, siapa gadis itu, karena sudah hampir sebulan sepertinya gadis itu berada di rumah mamamu" jelas Haruka.

STAY! [serendipity]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang